Galau Otak-Atik Sistem Pendidikan

1 August 2024 15:28

Penghapusan jurusan di SMA menggemparkan publik. Sebenarnya penghapusan ini sudah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2021 seiring diberlakukannya Kurikulum Merdeka. Saat ini siswa dapat memilih mata pelajaran sesuai minatnya. Meski tentu saja sejumlah kendala muncul, termasuk kurangnya SDM pengajar dan orang tua siswa yang kebingungan.

"Kita sudah berjalan dari tahun 2022 dan tahun 2023. anak-anak ini sudah memilih paket-paket seperti itu Jadi enggak ada lagi jurusan. Kendala pastinya ada  salah satunya SDM, guru-guru kita butuh banyak kalau sistem paket seperti ini, dari sisi orang tua saya  pikir agak sedikit alot untuk mengadaptasikan sistem ini karena orang tua tidak berhadapan langsung di sekolah," jelas Wakasek Kesiswaan SMAN 78 Jakarta, Trihono.
 

Baca:  Disdik Pastikan Tak Ada Pemecatan Guru Honorer di Jabar

Perubahan sistem pendidikan di Indonesia berulang kali terjadi. Tak hanya perubahan kurikulum yang kerap kali membingungkan namun juga perubahan sistem memaksa guru untuk cepat beradaptasi dan mampu mentransfer ilmu secara maksimal. Ditambah, siswa seolah menjadi kelinci percobaan.

"Saya baru menjalankan sistem ini ketika baru masuk kelas X. Saya jadi bingung karena saya harus mempelajari semua mata pelajaran. Bagi saya hal itu buat saya yidak fokus untuk mempelakari pelajaran yang saya minati dari awal, mau dikonsultasikan ke siapapun juga tidak bisa. Kakak kelas belum pernah merasakan sistem ini, ke guru juga baru adaptasi dengan sistem," ungkap seorang siswa kelas X di Jakarta, Hasna.

"Saya mau masuk FEB, dengan pemberlakuan sistem non jurusan ini saya tidak punya nilai mata pelajaran ekonomi yang dapat mendukung tujuan pendidikan tinggi saya. Hasilnya, usai gagal SNBT karena tidak memiliki nilai pelajaran yang dimaksud, saya gagal juga ujian jalur SNBT dan baru berhasil di jalur mandiri," ungkap salah satu lulusan SMA di Jakarta, Taki.

Pengamat pendidikan Indonesia Dede Yusuf mengungkapkan, pendidikan Indonesia mandek sejak 20 tahun lalu."Pola pendidikan kita mandek. Negara lain telah mengejar dan kita masih seperti negara dunia ketiga. Bukan karena anak Indonesia tidak mampu melainkan kita tidak pernah mengajar dengan cara yang benar,"ungkap pengamat pendidikan Indonesia sekaligus Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)