Candra Yuri Nuralam • 25 September 2025 14:10
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui ada kenaikan harga pupuk subsidi yang diterima masyarakat di sejumlah lokasi di Indonesia. Banyak faktor menjadi penyebab harganya naik, salah satunya yakni biaya pengiriman.
“Karena memang di dalam itu tercampur antara iuran kelompok, transportasi, nah itu mungkin yang tidak terinformasikan juga sehingga yang keluar itu adalah HET (harga eceran tertinggi) tinggi,” kata Kapoksi Pengawasan Pupuk Ditjen PSP Kementan Hendry Y Rahman di Kantor Ombdusman, Jakarta Selatan, Kamis, 25 September 2025.
Baca juga: 5 Produk Pertanian Indonesia yang Mendunia dan Jadi Andalan Ekspor |
Hendry mengatakan, ada tiga kemungkinan yang menjadi alasan HET pupuk subsidi naik berdasarkan data dari Kementan. Pertama yakni, adanya biaya perawatan dan sewa gudang yang meningkat di akhir tahun.
Kemudian, adanya biaya transportasi dan distribusi pupuk yang meningkat jelang akhir tahun. Terakhir, biaya operasional dan keuntungan yang meningkat jelang akhir 2025.
“Ini kita mengakomodir itu untuk, kami sudah lagi menghitung kemungkinan berapa, ada 3 alternatifnya di situ yang bisa untuk menyesuaikan fee itu,” ucap Hendry.
Upaya turunkan HET pupuk subsidi
Menurut Hendry, saat ini Kementan tengah mengupayakan menurunkan HET pupuk subsidi agar tidak memberatkan masyarakat. Prediksi Kementan, HET pupuk subsidi bisa naik sampai dua kali lipat saat dijual pengecer jika dibandingkan dengan harga distributor.
“Mungkin itu, tapi mudah-mudahan kalau ini bisa disetujui nanti dan diaplikasikan ke depan, mudah-mudahan hal-hal yang seperti itu bisa berkurang,” tutur Hendry. (Can)