15 November 2025 11:08
Sebanyak 160 warga Palestina yang tiba di Bandara Internasional OR Tambo, Afrika Selatan, sempat ditahan oleh otoritas imigrasi selama berjam-jam akibat dokumen perjalanan yang tidak lengkap. Akhirnya, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, turun tangan dan menegaskan bahwa seluruh warga Palestina tersebut akan diproses dan tidak akan dideportasi.
Ratusan penumpang tersebut tiba menggunakan penerbangan charter. Di dalamnya termasuk anak-anak dan seorang wanita hamil sembilan bulan. Akibat penahanan tersebut, mereka terpaksa menunggu di dalam pesawat selama sekitar 12 jam. Kondisi di dalam pesawat dilaporkan sangat panas, menyebabkan anak-anak menangis karena merasa tidak nyaman.
Setelah intervensi Kementerian Dalam Negeri Afrika Selatan, para penumpang diizinkan turun dan ditampung oleh Gift of the Givers.
| Baca juga: Rusia Ajukan Draf Resolusi Sendiri soal Gaza, Tantang Usulan AS |