Mengenal Konklaf, Prosesi Penentu Paus Baru

29 April 2025 00:27

Wafatnya seorang Paus membuka babak penting dalam kehidupan gereja Katolik, yaitu pemilihan pemimpin Paus baru atau Konklaf. Proses ini berlangsung tertutup di Kapel Sistina, tempat para kardinal bermusyawarah menentukan pemimpin baru bagi umat Katolik dunia. 

Kematian seorang Paus memulai rangkaian ritual kuno gereja Katolik yang telah berlangsung selama berabad-abad. Mulai dari pengumuman kematian, penyegelan apartemen Paus, hingga pemilihan pemimpin baru bagi 1,3 miliar umat Katolik di dunia. 

Saat Paus wafat, masa "sede vacante" dimulai, artinya takhta suci dalam keadaan kosong. Kamar Lenggo atau pejabat kamar mengesahkan kematian dan mengambil alih tugas administratif. Saat ini jabatan itu dipegang oleh Kardinal Kevin Farrell. sementara itu, para kardinal dari seluruh dunia dipanggil ke Roma. 
 

Baca juga: Konklaf Vatikan Menjadi Sorotan Global, Siapa yang Akan Gantikan Paus Fransiskus?


Pemakaman Paus diadakan antara hari keempat hingga keenam, disusul dengan sembilan hari masa berkabung resmi. 15-20 hari setelah wafatnya Paus, Konklaf dimulai. Hanya kardinal di bawah usia 80 tahun yang berhak memilih, dan saat ini ada 135 yang memenuhi syarat. 

Pemilihan akan berlangsung di Kapel Sistina. Di balik dinding yang dilukis megah, kardinal bersumpah menjaga kerahasiaan mutlak, pelanggaran bisa berujung ekskomunikasi.

Mereka menulis nama calon di kertas bertuliskan "Eligio in Summum Pontificem" lalu memasukannya ke dalam wadah khusus. Tiga kardinal pengawas menghitung dan membacakan hasilnya. 

Jika belum ada pemenang dua per tiga suara, surat suara dijahit dan dibakar. Asap hitam berarti belum ada Paus, asap putih tanda telah terpilih. Lonceng berdentang, dari balkon Basilika Santo Petrus diumumkan Habemus Papam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)