Zein Zahiratul Fauziyyah • 6 September 2025 12:09
Jakarta: Dana Moneter Internasional (IMF) kembali merilis proyeksi mengenai utang publik global tahun 2025. Data ini menyoroti negara-negara dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi. Hasilnya, utang global diperkirakan akan terus meningkat dan bahkan berpotensi melampaui level tertinggi sejak Perang Dunia II.
Menurut laporan IMF yang dikutip The Indian Express, rasio utang publik global pada masa pandemi covid-19 mencapai 98,9 persen dari PDB. Namun, angka tersebut diproyeksikan bisa melonjak hingga 117 persen pada 2027.
Negara dengan Utang Tertinggi 2025
Berikut daftar 10 negara dengan rasio utang terhadap
PDB tertinggi pada 2025:
1. Sudan – 252 persen
Konflik berkepanjangan dan kondisi
ekonomi yang sulit menjadi penyebab tingginya rasio utang Sudan.
2. Jepang – 234,9 persen
Jepang terus bergulat dengan
defisit fiskal dan populasi yang menua.
3. Singapura – 174,9 persen
Meski dikenal sebagai pusat keuangan Asia, rasio
utang negara ini tergolong tinggi.
4. Yunani – 142,2 persen
Masih terbebani utang lama akibat
krisis finansial pada dekade sebelumnya.
5. Bahrain – 141,4 persen
Bergantung pada minyak dan menghadapi tantangan
diversifikasi ekonomi.
6. Maladewa – 140,8 persen
Negara kepulauan ini rentan karena
pendapatan utama hanya bergantung pada sektor pariwisata.
7. Italia – 137,3 persen
Salah satu negara dengan
utang terbesar di Eropa.
8. Amerika Serikat – 122,5 persen
Kenaikan tarif dan
defisit anggaran memperparah kondisi fiskal AS.
9. Prancis – 116,3 persen
Belanja negara yang tinggi mendorong
rasio utang tetap besar.
10. Kanada – 112,5 persen
Mengalami peningkatan utang seiring kebutuhan belanja publik.
Posisi Negara Asia Lain
- Tiongkok berada di peringkat 21 dengan rasio utang 96 persen terhadap PDB.
- India menempati peringkat 31 dengan rasio utang 80 persen. Pemerintah India menargetkan angka ini turun menjadi sekitar 50 persen pada 2031.
Posisi Indonesia
Indonesia menempati peringkat 123 dari 190 negara dengan
rasio utang terhadap PDB sebesar 41 persen. Angka ini relatif rendah dibandingkan beberapa negara Asia Tenggara lain, seperti:
- Singapura: 174,9 persen
- Laos: 91,4 persen
- Malaysia: 70,1 persen
- Thailand: 64,5 persen
- Myanmar: 62,6 persen
- Filipina: 58,1 persen
Namun, rasio
utang Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan Vietnam (33,6 persen), Kamboja (29,1 persen), Timor Leste (13,9 persen), serta Brunei Darussalam (2,2 persen).
Tantangan Global
IMF menegaskan bahwa peningkatan utang publik global merupakan tantangan serius yang harus dihadapi bersama. Selain menekan
stabilitas ekonomi dunia, tingginya utang juga berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi, terutama bagi negara-negara berkembang yang masih bergantung pada pembiayaan luar negeri.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.