Jakarta: Pada aksi unjuk rasa pada akhir Agustus lalu, ada sejumlah korban jiwa yang tercatat oleh Komnas HAM. Komnas HAM mencatat ada sekitar 10 orang yang meninggal dunia terkait demonstrasi yang berujung kerusuhan di sejumlah daerah pada 25 Agustus hingga 31 Agustus 2025 lalu.
Komnas HAM juga menyatakan bahwa beberapa korban diduga kuat mengalami kekerasan oleh aparat.
Korban meninggal dalam aksi demo di antaranya:
Affan Kurniawan, diver ojek online
Affan meninggal dunia setelah dilindas mobik taktis Brimob Polda Metro Jaya di jawasan Rusun Bendungan Hilir II, Jakarta Pusat pada 28 Agustus.
Andika Lutfi Falah
Andika adalah siswa SMKN 14 Kabupaten Tangerang, meninggal dunia diduga saat ikut menuntut pembubaran DPR di kawasan Gedung DPR RI adao 28 Agustus.
Septinus Sesa
Meninggal dunia diduga saat ikut aksi blokade di kawasan Risi dan Jalan Yosudarso, Manokwari pada 28 Agustus
Baca juga: Pengertian Makar dan Hukumnya Menurut KUHP, Pelaku Bisa Dihukum Mati |
Saiful Akbar, Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat, Kec Ujung Tanah
Meninggal dunia setelah kebakaran melanda Kantor DPRD Kota Makassar pada 29 Agustus.
Muhammad Akbar Basri
Ditemukan Tim SAR meninggal dunia di lantai 3 Gedung DPRD Kota Makassar pada 29 Agustus
Sarinawati, Staf DPRD Kota Makassar
Ditemukan Tim SAR meninggal dunia di lantai 3 Gedung DPRD Kota Makassar pada 29 Agustus
Rusmadiansyah, driver ojek online
Meninggal dunia diduga akibat dianiaya karena dituduh seabgai anggota intelijen, saat terjadi demonstrasi di Makassar.
Rheza Sendy Pratama, mahasiswa
Meninggal dunia dalam kericuhan di kawasan Ring Road Utara, depan Markas Polda DIY.
Sumari
Meninggal dunia saat terjadi bentrokan antara polisi dan massa di Bundaran Gladak, Surakarta. Diduga kesehatan korban memburuk akibat paparan gas air mata yang terbawa angin hingga Pasar Gede.
Iko Juliant Junior, mahasiswa UNNES
Meninggal dunia akibat mengalami luka dalam hingga kritis. Iko sempat mengigau meminta untuk tidak dipukuli lagi, namun penyebab kematiannya belum terungkap.
Sumber: Redaksi Metro TV