Geopark Kaldera Toba Dapat Peringatan Kuning dari UNESCO

22 May 2025 16:18

Geopark Kaldera Toba masih berstatus sebagai UNESCO Global Geopark atau UGPP. Namun, kini dalam kondisi terancam akibat peringatan dari UNESCO pada September 2023. Apa penyebabnya?

Geopark Kaldera Toba resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark atau UGPP sejak Juli 2020. Namun pada September 2023, UNESCO memberikan peringatan kuning atau yellow card kepada Geopark Kaldera Toba karena ditemukan berbagai kelemahan khususnya dalam pengelolaan dan pengawasan dari kawasan tersebut.

Yellow card merupakan tanda peringatan bahwa Geopark sedang dalam pengawasan ketat. UNESCO memberi kesempatan dua tahun untuk Geopark Kaldera Toba memperbaiki kekurangan sebelum status geopark global dicabut atau red card. 

Penyebab Geopark mendapat peringatan kuning adalah, pertama adalah masalah tata kelola yang lemah. Tidak adanya Badan otorita terpadu. Koordinasi antar tujuh kabupaten di sekitar Danau Toba kurang efektif. 

Penyebab kedua adalah partisipasi masyarakat yang rendah. Warga lokal belum banyak dilibatkan dalam kegiatan edukasi, pelestarian, dan promosi Geopark.
 

Baca: Status Geopark Toba Terancam Gugur, Pemerintah Diminta Bergerak Cepat

Dan yang ketiga fasilitas dan infrastruktur yang kurang memadai yaitu minim pusat informasi geologi. Akses menuju situs-situs geosite juga sulit dijangkau.  Standar pelayanan wisata edukatif dianggap masih kurang.

Terakhir, kegiatan edukasi dan riset yang tidak optimal. Geopark Toba belum berfungsi maksimal sebagai pusat pembelajaran geologi dan budaya. Kolaborasi dengan lembaga riset dan perguruan tinggi masih minim.

UNESCO melalui laporan evaluasi UGGp mengatakan potensi Kaldera Toba luar biasa, namun tata kelola, pelibatan komunitas dan program edukasi masih jauh dari standar Geopark global.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf akan mendorong pembenahan Geopark agar status UGGp tetap dipertahankan. 

Adapun Ketua Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba Azizul Kholis mengatakan pihaknya akan menyusun rencana aksi jangka pendek dan juga jangka panjang. Namun, implementasinya masih terkendala oleh sumber daya dan koordinasi lintas daerah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)