Teman Curhat Jadi Wadah yang Aman dan Nyaman Meluapkan Keluh Kesah

7 June 2025 23:57

Tingginya tekanan dan kompleksitas persoalan sosial membuat individu butuh teman untuk berbagi cerita, bahkan untuk sekedar didengarkan. Mirisnya adalah kerap kali permasalahan hingga berujung kasus kriminalitas ini terjadi di lingkungan terdekat kita, seperti kerabat atau bahkan keluarga kita sendiri. 

Hal ini biasanya terjadi lantaran banyak masalah yang menumpuk di dalam diri sendiri tanpa ada ruang untuk meluapkan. Di tengah kondisi seperti ini hadir di tengah masyarakat aplikasi yang bernama Teman Curhat. 

Telah berdiri sejak 2019, platform Teman Curhat hadir sebagai ruang konsultasi berbagai permasalahan yang dihadapi. Bermula melayani pengguna melalui aplikasi bertukar pesan, kini hadir platform yang dapat diunduh di smartphone

CEO Teman Curhat, Max Pandu mengungkapkan layanan yang diberikan Teman Curhat mencakup akses konsultasi dengan psikolog hingga layanan pengembangan diri. Layanan tersebut dapat diakses secara daring melalui aplikasi Teman Curhat. 

"Jadi memang Teman Curhat ini menyediakan jasa konsultasi atau jasa curhat cuma dengan ahlinya. Jadi permasalahan yang sebegitu kompleks, kita berusaha menyediakan ahli-ahlinya untuk dikonsultasikan," jelas Pandu.
 

Baca Juga: Pandangan Generasi Muda Tentang Pancasila Dorong Ekonomi, Cara Ini Bantu Tingkatkan Belanja Masyarakat

Setidaknya terdapat 3.000 konsultan profesional yang aktif mendampingi pengguna secara daring dan tersebar di seluruh Indonesia. 

Selain itu, pengguna Teman Curhat pun beragam dari berbagai kalangan usia. Pandu menyebut berdasarkan data Teman Curhat menunjukkan sebagian besar pengguna berasal dari kalangan laki-laki yang berusia 17 sampai 25 tahun. Tak jarang banyak pengguna yang berusia lebih matang.

Menurut Pandu, permasalahan yang dihadapi tiap generasi sangat berbeda. Generasi Z biasanya dihadapi dengan masalah percintaan, kekerasan dalam hubungan, hingga konflik keluarga. Sementara usia yang lebih matang dihadapkan dengan persoalan karir, pemutusan hak kerja, dan tekanan dalam relasi keluarga. 

Solusi yang diberikan pun beragam. Konsultan atau psikolog akan mengawali dengan sesi mendengarkan, lalu dilanjutkan dengan sesi terapi, mulai dari journaling, seni, hingga meditasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)