5 Fakta Penangkapan Hacker Bjorka oleh Polisi

5 October 2025 15:22

Publik dikejutkan setelah Polda Metro Jaya menangkap seseorang pria muda berinisial WFT yang diduga mengatasnamakan di balik nama samaran Bjorka. Sosok yang misterius yang selama ini dikenal karena membocorkan data penting dan diduga aktif di ranah gelap internet.

WFT Adalah Sosok di Balik Bjorka

Penangkapan ini membuka babak baru dalam dunia kejahatan siber sekaligus menunjukkan betapa rentannya data pribadi di era digital. WFT adalah pria berusia 22 tahun berasal dari Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).

Dalam konferensi pers, polisi menyebutkan bahwa akun X @bjorka dan @Bjorkanesia dikendalikan oleh WFT sejak 2020 tanpa ada pihak lain yang secara terbuka mengklaim nama ini. Namun, polisi sampai sekarang masih mendalami apakah WFT ini benar-benar identik dengan sosok Bjorka atau mengatasnamakan Bjorka yang selama ini dikenal sebagai buronan digital dalam kasus kebocoran data.

WFT Tak Tempuh Pendidikan Formal

Menurut Wakil Direktur Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Vian Yunianto WFT bukan lulusan lembaga pendidikan formal di bidang IT. Bahkan WFT disebut tidak menyelesaikan pendidikan tingkat SMA.

Ia disebut mempelajari keterampilan teknologinya secara otot tidak melalui komunitas daring dan juga forum teknologi online. Polisi juga mengungkap bahwa motif ekonomis menjadi salah satu pendorong utama tindakan si WFT.
 
Baca: Polisi Tangkap Pemuda Asal Minahasa WFT yang Mengaku Sebagai Hacker Bjorka

Uang Hasil Kejahatan Siber Digunakan untuk Kebutuhan Sehari-hari

Hasil kejahatan siber diduga ia gunakan untuk kebutuhan pribadi dan juga membantu keluarganya mengingat WFT berasal dari latar belakang ekonomi lemah.

Retas Data Bank Swasta Pada 2023

Kasus ini bermula dari laporan sebuah bank swasta atas peretasan pada 2023. Bank ini menyatakan ada akun bernama Bjorka yang memposting tampilan data nasabah dan mengklaim telah meretas hampir lima juta database nasabah bank.

Setelah unggahan tersebut WFT sempat mengeluarkan ancaman kalau ia juga akan membagikan data tersebut. kalau tidak ada tanggapan. Tapi polisi menyebut upaya pemerasan itu belum terealisasi karena pihak bank tidak memberikan respons.

Pada Maret 2023, Bjorka mengklaim memiliki 19,5 juta data dari BPJS Ketenagakerjaan yang dijual seharga USD10 ribu atau sekitar Rp153  juta di forum BreachForums. Tidak hanya itu, akun Bjorka bahkan merilis 100 ribu sampel data yang bisa diunduh secara gratis sebagai bukti.

Transaksi Menggunakan Mata Uang Kripto

WFT diduga menjual data ilegal di forum-forum gelap atau dark forums dan menggunakan mata uang kripto sebagai alat pembayaran.

WFT juga beberapa kali mengganti username alias dari Bjorka menjadi 'Skywave' kemudian ganti lagi ke 'Shanny Hunter' sampai 'opposite6890' demi mengaburkan jejak dan menghindari pelacakan dari pihak polisi.

Dalam penangkapan, polisi mengamankan sejumlah bukti digital berupa komputer, ponsel, jejak akun nasabah, serta tampilan data yang memposting sebagai bukti akses ilegal dan manipulasi data.

Kini, WFT dijerat pasal mengenai Undang-Undang ITE dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)