Jakarta: Sekolah Rakyat yang tersebar di 63 titik mulai beroperasi pada Senin, 14 Juli 2025. Di bawah naungan Kementerian Sosial, Sekolah Rakyat menyimpan harapan dan optimisme untuk menghadirkan pendidikan berkualitas bagi masyarakat miskin ekstrem dan miskin.
Namun, ada juga sejumlah tantangan untuk mewujudkan Sekolah Rakyat yang tepat sasaran, memenuhi standar, hingga bersih dari penyelewengan.
Secara keseluruhan disiapkan Sekolah Rakyat 100 titik di seluruh Indononesia. 63 titik resmi dibuka pada 14 Juli, sementara 37 titik lainnya dibuka pada akhir Juli.
Di tahap pertama estimasinya akan ada 9.700 hingga 10 ribu siswa mencakup siswa SD, SMP, dan SMP. Sementara untuk tenaga pengajar sendiri sebanyak 1.554 guru termasuk kepala sekolah dan 3.390 tenaga kependidikan.
Untuk mendaftar masuk ke sekolah Rakyat ada beberapa ketentuan di antaranya:
Verifikasi ekonomi
Anak keluarga miskin ekstrem dan miskin (desil 1 dan 2) menurut DTSEN
Tes kesehatan
Antropometri, kesehatan mata, tekanan darah, gigi dan mulut, dan penyakit menular
Tes kecerdadsan emosional dan spiritual (ESQ Test)
Untuk menemukan potensi unik setiap siswa
Skema belajar Sekolah Rakyat
Kurikulum persiapan
Pemetaan talenta siswa sebelum proses belajar
Kurikulum Sekolah Formal
Multy-entry, multy-exit
Kurikulum Sekolah Asrama
Karakter dan kepemimpinan, spiritualitas, cinta tanah air, bahasa dan komunikasi
Fasilitas Sekolah Rakyat
Bangunan:
- Gedung sekolah
- Asrama
- Perumahan guru
- Lapangan dan area bermain
- Rumah Ibadah
Fasilitas:
- Akses internet
- Laptop
- Makanan gratis
- Lab dan perpustakaan
Anggaran Sekolah Rakyat
Renovasi tahap 1 Rp1,2 triliun
Pembangunan 100 sekolah tahap II Rp20 triliun
Anggaran operasional sarpasr Rp487,14 miliar
Anggaran kurikulum Rp3,66 miliar
Anggaran guru dan tenaga pendidik Rp1,1 triliun
Sumber: Redaksi Metro TV