TNI Diminta Evaluasi Menyeluruh Ledakan Amunisi di Garut

14 May 2025 19:50

Komisi I DPR RI akan meminta Mabes TNI untuk menginvestigasi secara menyeluruh ledakan di lokasi pemusnahan amunisi kedaluarsa di Garut, Jawa Barat. DPR juga berharap pihak TNI bisa merevisi kebijakan pemusnahan amunisi agar tidak terjadi lagi kejadian serupa di masa mendatang.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono berharap investigasi mendalam dari pihak TNI bisa memastikan jika standar operasional telah dijalankan dengan benar oleh personel yang bertugas. Dave juga mendorong adanya revisi kebijakan pemusnahan amunisi agar ledakan yang menewaskan empat anggota TNI dan sembilan warga sipil tersebut tidak terulang.

Selain itu, Komisi I DPR juga meminta pemerintah dan TNI untuk meningkatkan pengawasan, audit prosedur keamanan, sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi pemusnahan, serta memberi santunan bagi para keluarga korban. 

"Harus dilakukan investigasi yang mendalam dan detail, itu dilaporkan secara berkala kepada masyarakat," kata Dave.
 

Baca:
Mantan Kabais TNI Tekankan Investigasi Transparan Ledakan Amunisi di Garut

Seorang anggota keluarga korban bernama Anjar menceritakan keterlibatan dua pamannya yang juga menjadi korban ledakan pemusnahan amunisi afkir di lahan milik BKSDA Kabupaten Garut di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong. Anjar mengaku, salah seorang pamannya sudah bekerja bersama TNI selama puluhan tahun dalam kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai.

Dirinya membenarkan jika warga sipil dilibatkan untuk membantu TNI mengumpulkan sisa-sisa serpihan amunisi yang memiliki nilai jual. Namun, tidak sembarang warga sipil yang dapat bekerja bersama TNI dan sebelumnya dilakukan pendataan bagi warga yang akan mengikuti kegiatan tersebut.

"Ya emang betul (memulung sisa dari amunisi) kayak gitu. Betul kayak gitu. Mungkin serpihan itu dijual mungkin. Yang berharga itu tembaga, besi, sama logam dari amunisi itu. warga menyerbu berbondong-bondong, tetapi tidak semuanya," kata dia.

"Tidak semua warga sipil bisa ikut, sudah didata sama TNI-nya. Kalau kemarin 20 berikut sama anggota juga TNI. Korbannya ada 13, untuk yang tujuh orang itu yang sisanya kurang tahu," tambahnya.

Setelah seharian mengumpulkan data korban pada Selasa malam 13 Mei 2025, tim DVI Polda Jawa Barat berhasil mengidentifikasi jenazah warga sipil yang menjadi anggota korban ledakan pemusnahan amunisi afkir di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Selanjutnya, pihak RSUD Pameungpeuk Garut menyerahkan seluruh jenazah warga sipil ini kepada pihak keluarga korban. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)