22 October 2025 22:35
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut pemerintah tengah menyiapkan langkah besar untuk menindak para mafia yang terlibat dalam praktik penyelundupan. Ia mengungkap, dalam waktu dekat akan ada penangkapan mafia besar-besaran.
Sinyal perang besar melawan mafia ini disampaikan oleh Purbaya di kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa lalu, 21 Oktober 2025. Ia menyebut bakal menyapu bersih pelaku sindikat kejahatan dan mengklaim sudah mengantongi identitas para pelaku jaringan gelap, mulai dari kasus penyelundupan tekstil, baja, hingga komoditas lain.
Menurutnya, praktik culas kelompok tersebut meraup keuntungan lewat praktik under-invoicing, yakni sengaja memanipulasi nilai barang impor menjadi lebih rendah dari harga asli.
"under-invoicing, yang selama ini menyelundupkan tekstil, baja, apa segala macam. Itu kan sudah ada nama-nama pemainnya, tinggal kita pilih saja siapa yang mau diproses," kata Purbaya.
Aturan Impor Pakaian Bekas Diperketat
Purbaya juga mengungkap akan menggalakkan kembali aturan pelarangan impor pakaian bekas dalam karung (balpres). Ke depannya, pelaku impor pakaian bekas akan mendapat hukuman tambahan berupa denda serta di-blacklist oleh pemerintah.
"Saya baru tahu istilah balpres itu impor baju bekas. Rupanya selama ini (pelaku) hanya bisa dimusnahkan (barangnya) dan dipenjara. Saya (negara) tidak dapat duit, tidak didenda. Ya, saya rugi cuma mengeluarkan ongkos untuk memusnahkan barang itu, tambah memberi makan orang-orang yang dipenjara," jelas Purbaya.
"Harusnya, kalau ada yang pernah (terlibat impor) balpres, saya akan blacklist, tidak boleh impor lagi," tambahnya.
Meski begitu, Purbaya belum mengungkap berapa kerugian negara akibat ulah para mafia tersebut, termasuk berapa potensi pendapatan negara yang bisa disita. Publik kini menantikan eksekusi nyata dari pemberantasan mafia yang dijanjikan.