Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama kementerian terkait sedang mengkaji opsi relokasi bagi warga terdampak banjir di sejumlah wilayah di Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Rencana ini masih dalam tahap pembahasan dan akan melibatkan diskusi terbuka dengan warga pemilik rumah.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Lukmansyah, menyebut, keputusan akhir mengenai relokasi belum ditetapkan lantaran masih harus diadakan rapat. Rencananya rapat akan dilaksanakan siang ini.
"Siang ini, Menko PMK, Menko Infrastruktur, dan Kepala BNPB sedang melaksanakan rapat," ujar Lukmansyah seperti dikutip dari
Headline News Metro TV, Kamis, 6 Maret 2025.
Ia menekankan bahwa
relokasi bukan perkara mudah. Sebab mereka harus mencari lahan yang layak di wilayah perkotaan seperti Bekasi.
"Untuk melakukan relokasi di suatu kampung yang tanahnya cukup luas saja tidak mudah. Apalagi mencari lokasi baru di Kota Bekasi. Selain itu, warga yang sudah merasa nyaman dengan rumahnya belum tentu mau pindah," kata Lukmansyah.
Karena itu, pemerintah harus melakukan
pendekatan yang komprehensif agar warga terdampak bersedia direlokasi tanpa kehilangan sumber penghidupan.
"Tidak mudah mengajak mereka pindah begitu saja. Harus ada kesadaran dari mereka sendiri bahwa relokasi bisa menjadi solusi yang lebih baik," kata Lukmansyah.
Diketahui, banjir kembali melanda
Kota Bekasi sejak Selasa, 4 Maret 2025 hingga menyebabkan sebanyak 22.856 kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir yang merendam hampir seluruh wilayah di kota tersebut, mencakup delapan kecamatan dan lebih dari 26 kelurahan.
BPBD Kota Bekasi membeberkan banjir yang melumpuhkan kota disebabkan oleh hujan berintensitas tinggi serta luapan air dari hulu Kali Bekasi yang berada di
Puncak, Bogor.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)