Komitmen BSI Fasilitasi Kepemilikan Properti

Senior Executive Vice President Bank Syariah Indonesia (BSI) Wawan Setiawan menyebut masalah 9,9 juta rumah tangga yang belum memiliki tempat tinggal bisa diselesaikan dengan pemetaan masalah dan solusi aktif. Tujuannya untuk memberikan kemudahan membeli rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 

"Kami di BSI tentunya terus mendukung program pemerintah terkait dengan tiga juta rumah dan FLBP  (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)," kata Wawan, dikutip dari tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Jumat, 26 September 2025. 

"Kami juga di BSI beberapa kali join dalam working group perumusan ini dan kami menyambut baik karena KUR perumahan ini sendiri untuk sisi supply tentunya dengan bunga murah KUR ini membuat developer, khususnya UMKM, itu menjadi dari sisi cost-nya menjadi lebih murah sehingga mereka bisa membangun rumah lebih banyak lagi," imbuhnya.
 

Baca juga: Kawasan Hunian Milik PPRO 'Kasih Panggung' UMKM Lokal untuk Berkembang

Dalam Indonesia Property Forum 2025, Wawan Setiawan memaparkan sejumlah hasil riset internal terkait penilaian kepemilikan hunian di kelompok masyarakat. Wawan menilai tiap generasi dan kelompok masyarakat punya pertimbangan yang berbeda akan kebutuhan hunian. 

Untuk mempermudah masyarakat luas memiliki hunian, Wawan juga menilai kerja sama pihak perbankan dengan pemerintah harus dijaga erat. Di antaranya insentif senilai total Rp200 triliun dana pemerintah yang dikucurkan ke lima bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).

Kucuran dana tersebut bisa mendorong peningkatan likuiditas dan kredit masyarakat. Salah satunya untuk membeli produk properti. Tidak hanya itu, kebijakan makroprudensial longgar yang diterapkan Bank Indonesia juga dianggap berperan besar dalam menstabilkan tingkat suku bunga perbankan.