Juru Bicara Gubernur Aceh Muhammad MTA menyebut wilayah terdampak banjir Aceh mencapai 50 persen dari seluruh desa di Aceh. Di hari keenam penanganan banjir bandang Aceh, Muhammad menyebut lebih dari 1,5 juta jiwa terdampak bencana banjir.
"Wilayah terdampak banjir ada 23 kabupaten dan kota, 229 kecamatan dan 3.300 gampung (desa) dan di Aceh keseluruhan desa itu ada 6.497. Jadi sekitar 50 persen terdampak. Kemudian korban terdampak ada 326.800 KK
atau 1.599.740 jiwa," kata Muhammad MTA dalam Breaking News, Metro TV, Kamis, 4 Desember 2025.
"Kemudian mengalami luka ringan ada 1.435 orang. Luka berat ada 403 orang, meninggal dunia 305 orang, dan dinyatakan hilang 191 orang," ujarnya.
Ia menambahkan titik pengungsi ada 898 titik dengan estimasi masyarakatnya ada 688.775. Ia juga menyebut daerah yang paling parah dan sulit diakses adalah Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues.
"Antara Gayo Lues dan Aceh Tengah sekarang sudah terkoneksi melalui jalur darat sedang dilakukan oleh perbaikan untuk ditembus oleh jalan darat untuk distribusi logistik. Sementara itu perjalanan darat dari Aceh Utara ke Bener Meriah sekarang sedang dikerjakan oleh TNI dan dinas terkait termasuk Balai Jalan Nasional itu mau ditembuskan dari simpang KKA menuju Bener Meriah sebagai jalur alternatif untuk distribusi logistik," ujarnya.
"Kendala yang dialami adalah masalah BBM untuk alat berat. Tetapi dari
Aceh Utara menuju ke Bener Meriah menggunakan alat berat itu sudah ditangani oleh Pertamina untuk BBM-nya. Kendala dari Bener Meriah menuju perbaikan alat berat menuju ke Aceh Utara agar kerjanya harus sinkron berdua ketemu di atas. Itu sudah ditangani oleh TNI dengan membawa BBM-nya melalui jalur udara," sambungnya.
Ia menegaskan sejumlah daerah di Aceh masih tidak dapat diakses atau terisolir.
"Tidak, masih ada yang terisolir! Jadi daerah di Aceh Timur, daerah pedalaman seperti Langkahan Aceh Utara ke dalam itu masih susah ditembus karena ee masih ada genangan lumpur yang tinggi. Tetapi sejak kemarin
itu sedang dilakukan upaya untuk menembus ke sana. Beberapa desa masih terisolir ke dalam belum sampai bantuan dan yang sangat dibutuhkan sekarang adalah keberadaan relawan dan ekspedisi kita untuk distribusi makanan logistik melalui jalur darat," ujarnya.
Bau Busuk Tercium di Aceh Tamiang
Sementara itu kondisi warga di Aceh Tamiang tidak lebih baik. Sesampainya Gubernur Aceh Mualem di Aceh Tamiang pada Rabu, 4 Desember 2025, malam, ia mengaku mencium bau busuk mayat di sana.
"Aceh Tamiang yang kemarin belum tembus dari Sumatera Utara di perbatasan antara Tamiang dan dan Sumut dan kemarin laporan ke kita itu sudah bisa dilalui jalan nasionalnya dan alhamdulillah sudah bisa memasuki ke
Aceh Tamiang. dari Kota Langsa menuju Tamiang juga sudah tembus," ucapnya.
"Barusan gubernur menyampaikan bahwa sejak jam 23.00 WIB tadi malam beliau bisa masuk ke Aceh Tamiang. Baik dan diperkirakan banyak korban jiwa karena waktu kunjungan gubernur langsung ke lapangan, beliau merasakan bau mayat dan masyarakat melaporkan langsung kepada gubernur diprediksikan ratusan orang jadi korban," kata dia.