BI Rate Naik, Rupiah Menguat?

25 April 2024 13:07

Demi menyokong rupiah dan menstabilkan perekonomian dalam negeri dari berbagai dampak negatif perekonomian global, Bank Indonesia (BI) menaikkan BI Rate ke level 6,25 persen. Dengan kebijakan ini, berbagai strategi disiapkan.

Bank Indonesia (BI) optimis nilai tukar rupiah akan kembali ke level psikologis Rp15 ribu di akhir 2024. Akankah target ini tercapai?

Kepala Ekono Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkap bahwa nilai tukar rupiah memang sangat bergantung pada kondisi eksternal. Sebab, kini dolar Amerika Serikat (USD) sedang menguat ke hampir semua mata uang.

"Pelemahannya sebelum lebaran 2,5%, tapi yang lain-lain sudah lemah lebih dulu," kata David dalam tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Kamis, 25 April 2024. 

Menurut David, kenaikan BI Rate tidak serta merta diikuti dengan kenaikan suku bunga. "Tidak ada korelasi one to one antara suku bunga BI Rate dengan suku bunga landing," kata David
 

Baca juga: Sokong Rupiah, Bank Indonesia Naikkan BI Rate

Diketahui, Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis point (bps). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak memburuknya risiko global.

Tidak hanya BI Rate, Bank Indonesia juga menaikkan tingkat suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 5,5?n suku bunga landing facility sebesar 25 bps menjadi 7% .

Perry Warjiyo menyebut dinamika ekonomi dan sistem keuangan global juga sedang berubah cepat dengan peningkatan risiko dan ketidakpastian. Sebab, perubahan arah kebijakan moneter Amerika Serikat dan ketegangan politik di Timur Tengah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)