NEWSTICKER

Manuver Gibran Jadi Cawapres Prabowo Disebut Bukan Hal Baru

N/A • 2 November 2023 20:47

PDI Perjuangan tidak mampu menutupi kekecewaannya setelah Gibran Rakabuming Raka hengkang dan memilih menjadi bacawapres mendampingi Prabowo Subianto. Langkah politik Gibran disebut sudah pernah terjadi. 

"Kita ingat pada 2004 lalu pada saat itu Pak Jusuf Kalla, kader Golkar maju bersama Pak SBY. Lalu menang, padahal Partai Golkar saat itu sudah resmi mendukung Pak Wiranto-Salahuddin Wahid," ujar pengamat politik Hanta Yuda di Metro Hari Ini, Metro TV, Kamis 2 November 2023. 

Namun, lanjut Hanta, PDI Perjuangan tidak melakukan politik dua kaki. Hal ini yang membuat perbedaan besar antara langkah politik Gibran dan JK. 

"Tapi persoalan bahwa ada kader partai X maju melalui partai Z itu bukan hal yang pertama," ujar Hanta.

Lebih lanjut, Hanta menyebut ketegangan hubungan antara Partai Gerindra dan PDI-Perjuangan sudah lebih dulu terjadi sebelum Gibran diusung menjadi bakal cawapres. Ada tiga faktor yang menyebabkan hal tersebut. 

"Awalnya ada kegagalan Pak Jokowi ketika ingin membangun peta politik Pilpres bipolar atau dua pasang saja yaitu menggabungkan Prabowo-Ganjar," kata Hanta.

Faktor kedua, kata Hanta, ada pergeseran arah dukungan Jokowi dari semula mendukung Ganjar Pranowo menjadi ke Prabowo Subianto. "Karena dilihat Bu Mega lebih bisa mengontrol Mas Ganjar ketimbang Pak Jokowi," ujarnya. 

Selanjutnya, Hanta menyebut saat ini dua tokoh penting di PDI Perjuangan, yakni Megawati dan Jokowi, berpisah jalan. Megawati disebut melanjutkan pengaruh kuatnya di PDI Perjuangan.

"Sementara Pak Jokowi secara politik realitasnya sekarang bergeser mendukung Prabowo-Gibran," lanjut Hanta. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Sofia Zakiah)