Pemerintah Indonesia menyatakan program makan bergizi gratis menjadi salah satu pembahasan dalam gelaran KTT G20. Diketahui Presiden Prabowo Subianto telah tiba di Rio De Janeiro, Brazil untuk menghadiri KTT G20 pada Senin,18 November dan Selasa, 19 November 2024.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis menjadi salah satu pembahasan di antara negara-negara anggota G20. Ini dikarenakan program ini dipercaya menjadi langkah untuk pengurangan kemiskinan dan kelaparan sesuai dengan tiga agenda utama yang diusung oleh tuan rumah Brazil.
Lebih jauh Airlangga menyebut sudah ada kesepakatan aliansi Global untuk pengentasan kemiskinan dan kelaparan dengan pertanian sebagai kunci utama.
"Dalam G20 yang lalu progres daripada kebijakan terkait perpajakan dan dalam pembicaraan program
free meal juga masuk di sana, pengurangan kemiskinan, dan juga pengurangan kelaparan juga ada di dalam statement yang sekarang masih perundingan. Tapi itu sudah disepakati
global alliance untuk
eradicating poverty dan
hunger itu sudah disepakati bersama. Dikatakan bahwa sebetulnya dunia cukup untuk memberi makan kepada seluruh penduduknya. Dan agriculture salah satu menjadi kunci utama untuk melawan kemiskinan dan kelaparan," tutur Airlangga Hartanto.
Sebelumnya
Presiden Prabowo baru saja menghadiri forum APEC di Peru.
Dalam kesempatan kali ini, Presiden Prabowo menegaskan peran penting APEC sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih inklusif di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan tiga peran berikut,
- APEC harus menjadi jembatan untuk ketahanan bridge to resilience
- APEC harus menjadi jembatan untuk inovasi
- APEC harus menjadi jembatan untuk inklusi
Dalam hal ini presiden Prabowo menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama transisi energi bersih dan pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap perubahan iklim. Presiden juga mendorong hilirisasi industri untuk mencapai kemandirian pangan.
Prabowo menyerukan pentingnya transformasi digital yang inklusif dengan mengatasi kesenjangan akses teknologi dan juga transfer teknologi antar negara anggota APEC untuk mendorong inovasi di kawasan.