Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono. (P Aditya)
P Aditya Prakasa • 15 August 2023 14:52
Bandung: Polisi akan melakukan pendalaman dugaan intimidasi dan tindakan tegas terhadap warga Dago Elos, saat peristiwa bentrok Senin malam, 14 Agustus 2023, di kawasan Dago, Kota Bandung. Namun, polisi mengeklaim bahwa tindakan tegas diberikan kepada kelompok yang melakukan aksi anarkis.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartoni, membantah menembakkan gas air mata ke rumah warga di Dago Elos. Menurutnya, gas air mata diarahkan kepada kelompok yang melakukan penutupan jalan Dago.
"Kita gas air mata tidak ke pemukiman. kita hanya ke jalan raya saja tidak ke pemukiman ini untuk membuka jalan saja," ucap Budi di Mapolrestabes Bandung, Selasa, 15 Agustus 2023.
Budi mengatakan akan melakukan penelusuran cctv anggota polisi diduga melakukan pendobrakan ke salah satu rumah warga yang ada di Dago Elos. Bahkan kabarnya hingga bayi berusia 8 bulan juga turut menjadi imbas dari gas air mata tersebut.
"Nanti akan kami telusuri kembali karena, kami fokus ke pembukaan jalan, nanti kalau ada anggota yang masuk ke rumah akan kita cek kembali," terang dia.
Peristiwa bentrok tersebut dipicu usai warga Dago Elos melakukan unjuk rasa di Polrestabes Bandung. Mereka juga mendatangi Polrestabes Bandung juga untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh tiga orang mengaku sebahai ahli waris tanah di Dago Elos.
Namun, para massa aksi mengaku kecewa karena laporan mereka tidak ditanggapi dan diterima oleh kepolisian. Kemudian aksi unjuk rasa pun dilanjutkan di kawasan Dago sehingga akhirnya berujung ricuh dan bentrok dengan kepolisian.
Kuasa Hukum Dago Elos, Herry Pramono mengatakan sebanyak 7 orang ditangkap polisi dan 4 orang yang merupakan warga dan mahasiswa mengalami luka-luka. Perbuatan yang dilakukan oleh polisi terhadap warga Dago Elos dinilai brutal.
"Bahwa tindakan polisi adalah tindakan yang brutal. Goals dari warga kan masih ingin laporan diterima. Tapi malah mendapatkan perlakuan seperti ini," jelasnya.