ilustrasi medcom.id
Media Indonesia • 20 July 2023 12:34
Grobogan: Meskipun hujan masih dirasakan warga di beberapa daerah, namun kekeringan dan kesulitan air masih melanda Kabupaten Grobogan, ratusan keluarga Desa Geyer, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Warga terpaksa menggunakan air keruh dan asin untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ratusan warga Desa Geyer, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sejak pagi, Kamis, 20 Juli telah antre di sebuah kubangan sedalam satu meter yang dibuat di dasar sungai yang telah mengering karena tidak ada hujan sejak sebulan lalu.
Dengan membawa ember dan jerigen plastik, satu per satu warga mulai mengambil air dalam kubangan yang berwarna cokelat keruh dan sedikit berasa asin.
"Sudah sejak sebulan lalu kita mengambil air di sini untuk kebutuhan hidup," ujar Rukayah, 50, seorang warga.
Kekeringan dan kesulitan air bersih di desa yang dihuni 5.800 jiwa itu, kata Wanandi, 40, warga lainnya cukup membuat menderita warga. Selain harus berjalan 200-500 meter dari rumah ke sungai yang telah mengering, juga harus antre serta menjaring air untuk dapat dikonsumsi.
Sudah bertahun-tahun warga desa ini hanya mengandalkan air hujan dan sumur untuk memenuhi kebutuhan, lanjut Wanandi. Karena tidak terakses pasokan air bersih dari PDAM) maupun Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), sehingga saat kemarau ini hanya bisa mengandalkan sumur dibuat di dasar sungai yang mengering.
Sekretaris Pemerintah Desa Geyer Joko Purnomo mengatakan tidak hanya desa ini, kesulitan air bersih juga dirasakan warga di enam desa sekitarnya. Apalagi sebagian besar warga berada di garis kemiskinan sehingga tidak mampu untuk membeli air bersih.
"Kami telah meminta bantuan ke Pemkab Grobogan untuk memenuhi kebutuhan warga yang terpaksa mengkonsumsi air keruh diambil dari kubangan di sungai," imbuhnya.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan kekeringan dan kesulitan air bersih telah melanda 35 desa di daerah ini, sehingga bantuan air bersih mulai disalurkan kepada warga.
"Kami menyiapkan 258 tangki air bersih untuk desa terdampak kekeringan juga sudah ada perusahaan swasta yang menyalurkan CSR dalam bentuk air bersih," ujar Endang.
Namun dengan semakin panjang kemarau terjadi, kata Endang jumlah desa kekeringan bertambah. Seperti sebelumnya di Kecamatan Geyer sebelumnya hanya satu desa kini telah bertambah tujuh desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih.