Penerapan Kesetaraan Gender Harus Direalisasikan Secara Konsisten

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Dok Metrotvnews.com

Penerapan Kesetaraan Gender Harus Direalisasikan Secara Konsisten

Arga Sumantri • 14 April 2025 21:26

Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengungkapkan upaya mendorong penerapan kesetaraan gender di sejumlah bidang harus konsisten dilakukan. Hal ini demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. 

"Meski sejumlah pihak berupaya untuk memperjuangkan kesetaraan gender dalam kehidupan keseharian kita, tetapi pada praktiknya belum sepenuhnya terwujud. Butuh konsistensi dan komitmen kuat untuk mewujudkan salah satu cita-cita RA Kartini itu," kata Rerie dalam keterangan tertulisnya, Senin, 14 April 2025.

Data International Labour Organization (ILO) mengungkapkan rata-rata pendapatan per jam pekerja di Indonesia mengalami peningkatan. Namun, kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan masih terpaut cukup jauh. 

Catatan ILO menyebutkan pada 2021 rata-rata upah pekerja laki-laki Rp16.815 per jam. Sedangkan, untuk pekerja perempuan Rp16.576 per jam.

Pada 2022, rata-rata upah perempuan menurun drastis menjadi Rp14.784 per jam. Sedangkan, rata-rata upah pekerja laki-laki mencapai Rp16.939 per jam.

Pada 2023 rata-rata upah laki-laki kembali mengalami peningkatan ke angka Rp17.074 per jam. Sedangkan, rata-rata upah perempuan menurun menjadi Rp 14.779 per jam.
 

Baca juga: Rerie: Konsistensi Peningkatan Kapasitas Guru Harus Diwujudkan

Menurut Lestari, kesenjangan dalam besaran upah antara laki-laki dan perempuan merupakan bagian dari belum terwujudnya kesetaraan gender yang telah diperjuangkan RA Kartini sejak ratusan tahun lalu. 

Rerie, sapaan akrab Lestari, mendorong para pemangku kebijakan dan masyarakat  memahami nilai-nilai emansipasi yang ditanamkan RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan kesamaan hak dalam pendidikan, pekerjaan, dan politik. Rerie berharap pihak-pihak terkait dapat melakukan evaluasi yang terukur terhadap sejumlah kebijakan yang tidak mengedepankan kesetaraan gender. 

Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II itu berpendapat, kesenjangan itu mencerminkan bahwa ketika perempuan memilih untuk bekerja, mereka tidak mendapatkan akses yang sama terhadap peluang dan penghargaan finansial.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong agar praktik kesenjangan pengupahan antara laki-laki dan perempuan segera diakhiri. Ia meyakini ketika pekerja merasa dihargai dan diperlakukan adil bakal cenderung lebih termotivasi dan produktif.

"Dengan mengakhiri  kesenjangan pengupahan antara laki-laki dan perempuan maka bisa meningkatkan semangat kerja dan produktivitas secara keseluruhan," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)