Dalih Militer Israel Bunuh 15 Petugas Medis di Gaza karena Merasa Terancam

Pasukan Israel dalam operasi darat di Gaza. Foto: EFE-EPA

Dalih Militer Israel Bunuh 15 Petugas Medis di Gaza karena Merasa Terancam

Fajar Nugraha • 8 April 2025 11:46

Kairo: Militer Israel menyatakan bahwa hasil investigasi awal mengenai pembunuhan 15 petugas medis di Gaza bagian selatan bulan lalu menunjukkan bahwa insiden tersebut terjadi akibat rasa ancaman yang dirasakan oleh pasukan mereka.

Dalam pernyataannya pada Senin 7 April 2025, militer Israel mengklaim bahwa mereka telah mengidentifikasi keberadaan enam pejuang Hamas di sekitar lokasi kejadian di Rafah.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pasukan melepaskan tembakan karena merasa terancam, menyusul pertemuan sebelumnya di area tersebut," demikian pernyataan dari militer Israel, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa 8 April 2025.

Mereka juga mengklaim bahwa enam dari korban yang tewas merupakan anggota Hamas.

Petugas medis yang menjadi korban serangan tersebut ditembak mati pada 23 Maret dan kemudian ditemukan dikuburkan dalam lubang dangkal.

Militer Israel awalnya menyatakan bahwa mereka menembak setelah melihat kendaraan tak bertanda mendekat dalam kondisi gelap. Namun, versi ini berubah setelah beredar rekaman video yang menunjukkan bahwa ambulans dan truk pemadam kebakaran yang jelas-jelas memiliki tanda pengenal dan menyalakan lampu justru menjadi sasaran serangan.

Akibat munculnya bukti baru ini, Israel mengumumkan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan lebih mendalam dalam beberapa hari ke depan dan hasilnya akan dipublikasikan.

Hingga saat ini, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina belum memberikan tanggapan atas klaim militer Israel terkait temuan investigasi awal tersebut.

Setelah insiden itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menuntut agar dilakukan investigasi internasional independen. Mereka menegaskan bahwa serangan terhadap konvoi ambulans adalah “kejahatan perang yang disengaja” dan mencerminkan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.

Para petugas medis yang menjadi korban berasal dari Palang Merah, Bulan Sabit Merah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta Layanan Darurat Sipil Palestina.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)