Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto. Metro TV
Surya Perkasa • 20 May 2025 12:00
Jakarta: Koalisi Ojol Nasional tegas menolak turut serta dalam aksi demonstrasi yang rencananya digelar sejumlah komunitas pengemudi ojek online pada Selasa, 20 Mei 2025, siang. Mereka menilai aksi itu sarat dengan muatan politik dan tidak berasal dari aspirasi asli para pengemudi.
Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto, menyebut gerakan yang dimotori oleh sejumlah pihak tersebut tidak memiliki dasar legitimasi yang jelas. Ia menegaskan bahwa aksi tersebut tidak mewakili suara mayoritas driver ojol yang menginginkan stabilitas dan dialog konstruktif, bukan konfrontasi di jalanan.
"Gerakan ini bukan berasal dari akar rumput komunitas driver. Banyak pengemudi yang bahkan tidak tahu siapa yang menyuarakan tuntutan ini, dan apa motif sebenarnya di balik aksi tersebut," kata Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto, dikutip dari program Metro Hari Ini, Metro TV, Selasa, 20 Mei 2025.
Andi juga menyinggung legalitas kelompok yang mengklaim sebagai representasi komunitas ojol. Menurutnya, banyak organisasi dadakan yang tidak diakui secara hukum. Namun, organisasi ini tiba-tiba muncul dan mengeklaim sebagai perwakilan pengemudi dalam menyuarakan aspirasi.
"Secara de facto dan de jure, mereka tidak diakui. Tidak ada dasar legal yang menunjukkan mereka mewakili siapa pun, inilah yang membuat situasi jadi kacau. Apalagi jika dikaitkan dengan regulasi yang ujung-ujungnya bisa merugikan driver sendiri," ujarnya dalam wawancara bersama program Headline News, Metro TV.
Baca: Sejumlah Asosiasi Ojol Tolak Ikut Demonstrasi, Ini Alasannya |