6 Ribu Sapi di Jatim Terjangkit PMK, Begini Langkah Pemprov

Sapi. Foto: MGN/Rendy F

6 Ribu Sapi di Jatim Terjangkit PMK, Begini Langkah Pemprov

Amaluddin • 6 January 2025 15:03

Surabaya: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menimpa populasi sapi ternak di berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim). Dinas Peternakan Jatim mencatat 6.072 kasus PMK, dengan 282 ekor sapi mati sejak November hingga Desember 2024.

"Penyebaran PMK ini sangat cepat, sehingga kami segera mengambil langkah cepat untuk menangani kasus yang ada. Tim kesehatan hewan kami sudah dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan, dan penanganan pada sapi yang terpapar," kata Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, Senin, 6 Januari 2025.

Sejak awal Januari 2025, kasus PMK pada sapi ditemukan di sejumlah kabupaten/kota di Jatim, di antaranya Sidoarjo, Jember, Pasuruan, dan Banyuwangi. Penyakit ini dapat menyebabkan demam, luka pada mulut, kuku yang pecah, dan kesulitan makan bagi sapi.

"Sebagian besar kasus PMK yang ditemukan berada pada sapi yang baru saja dipindahkan atau dibeli dari luar daerah di Jatim," katanya.

Baca: 

Menurutnya, penyakit ini seringkali menular lewat kontak langsung antara hewan yang terinfeksi dan yang sehat, serta bisa juga melalui udara atau peralatan yang digunakan bersama. Oleh karena itu, Pemprov Jatim menggandeng dinas peternakan dan kesehatan hewan setempat untuk memperketat pengawasan di pasar hewan dan peternakan.

Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan untuk melaksanakan vaksinasi terhadap sapi-sapi yang berpotensi terjangkit. Pihaknya juga akan melakukan isolasi untuk sapi yang terpapar PMK. 

"Selain itu, kami akan melakukan vaksinasi massal di daerah-daerah yang rawan, untuk memastikan agar tidak ada lagi penularan lebih lanjut," ucapnya.

Adhy menerangkan bahwa PMK memiliki dampak signifikan terhadap sektor peternakan, terutama pada produktivitas sapi. Menurut dia, sapi yang terinfeksi dapat mengalami penurunan berat badan, kesulitan makan, dan bahkan mati jika tidak segera diobati. 

Oleh karena itu, Adhy menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan peternak untuk meminimalisasi penyebaran PMK. Pemprov Jatim akan menyediakan bantuan berupa obat-obatan dan vaksin, serta mendukung pemerintah kabupaten dan kota dalam penanganan kasus ini.

"Selain vaksinasi, kami juga akan memberikan bantuan untuk pengobatan sapi yang terinfeksi, serta memperketat protokol kesehatan di daerah-daerah yang terdampak. Kami mendorong para peternak untuk melaporkan jika ada tanda-tanda PMK pada sapi mereka," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)