Ilustrasi pemeriksaan ternak sapi di Pasar Hewan Ambarketawan, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim • 6 January 2025 11:40
Yogyakarta: Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Satgas dibentuk melihat situasi dan kondisi kasus PMK di DIY dan nasional yang terus meningkat.
"Peningkatan yang signifikan ini mendorong Fapet UGM memutuskan untuk membentuk Satgas," kata Dekan Fakultas Pertajian UGM, Budi Guntoro pada Senin, 6 Januari 2025.
Ia mengatakan tugas Satgas Penanggulangan PMK ini antara lain memastikan pencegahan dan penanganan PMK bisa dilakukan lebih cepat dan sistematis. Perwakilan tim Satgas juga telah melakukan survei awal ke lokasi ternak yang terkena PMK di Gunungkidul.
"Kami sudah melakukan survei awal ke lokasi ternak yang terkena PMK," kata dia.
Menurut dia, langkah penting yang perlu dilakukan terkait PMK biosekuriti. Biosekuriti merupakan tindakan mencegah penularan penyakit atau kontaminasi ke dalam atau keluar dari suatu tempat.
Tim Satgas diberi tugas melindungi ternak dari virus sejak dini. Keamanan ternak maupun manusia dan lingkungan menjadi prioritas.
"Untuk itu diperlukan beberapa tindakan nyata seperti pengawasan lalu-lintas keluar masuk kandang hingga isolasi ternak yang terkena PMK," ujarnya.
Baca:
800 Lebih Ternak di DIY Terjangkit PMK |