Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi RI di 2024 Capai 5,1%

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian

Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi RI di 2024 Capai 5,1%

Annisa Ayu Artanti • 14 January 2025 11:43

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,1 persen pada 2024.
 
Hal itu dikatakannya meskipun data ekonomi tersebut akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik pada Februari 2025.

"Ekonomi Indonesia pada 2024 diperkirakan tumbuh sebesar 5,1 persen, kita akan menunggu rilis dari BPS pada Februari nanti," ujar dalam acara MNC Economic Outlook 2025, di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Selasa, 14 Januari 2024.

Airlangga optimistis karena Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang solid sebesar 4,95 persen (year on year) pada triwulan III-2024 yang mencerminkan ketahanan dan daya saing ekonomi.

 
Baca juga: 

Jadi Andalan Capai Target Ekonomi, Airlangga Minta Pembangunan KEK Diperbanyak



Ilustrasi. Foto; Metrotvnews.com

Selain itu, indikator sektor riil juga menunjukan angka postif, di antaranya, PMI Manufaktur yang tetap ekspansif di level 51,2, dengan permintaan domestik yang kuat, dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga terus optimis yakni pada Desember 2024 adalah 127,7, serta Indeks Penjualan Riil (IPR) juga tumbuh positif.

Disamping itu, Airlangga menambahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 juga terdongkrak oleh beberapa kebijakan dan kegiatan ekonomi yang lebih bergeliat di akhir tahun.

"Pemerintah yakin dengan berbagai kebijakan jelang Natal dan Tahun Baru lalu seperti program mudik gratis, diskon harga tiket pesawat, Harbolnas (transaksi mencapai Rp31 triliun), program BINA (transaksi mencapai Rp25,4 triliun), dan EPIC Sale (transaksi mencapai Rp14,9 triliun), ekonomi di Kuartal IV terdorong dan target pertumbuhan akan dapat tercapai,” jelas dia.

Stimulus lanjutan

Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tetap bagus, Pemerintah telah mengeluarkan juga berbagai Paket Stimulus Ekonomi yang telah dirilis di akhir 2024 lalu, seperti bantuan pangan/beras, diskon listrik 50 persen untuk 2 bulan, PPN DTP properti dan otomotif, serta insentif PPh Pasal 21 DTP untuk sektor padat karya.

“Salah satu modal yang dimiliki Indonesia adalah potensi kelas menengah yang besar, sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Jumlah kelas menengah Indonesia sangat signifikan, dengan proporsi mencapai 66,35?ri total penduduk. Jadi, Pemerintah secara konsisten memberi dukungan untuk kelas menengah melalui berbagai program seperti subsidi, insentif pajak, dukungan akses pembiayaan usaha, serta peningkatan kapasitas SDM,” tutur dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)