Jadi Andalan Capai Target Ekonomi, Airlangga Minta Pembangunan KEK Diperbanyak

Ilustrasi KEK Mandalika. Foto: Dokumen Kemenkeu

Jadi Andalan Capai Target Ekonomi, Airlangga Minta Pembangunan KEK Diperbanyak

M Ilham Ramadhan Avisena • 14 January 2025 10:02

Jakarta: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi andalan pemerintah untuk mencapai target-target perekonomian dalam lima tahun ke depan. Termasuk, dalam meraih angka pertumbuhan ekonomi di angka delapan persen.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan, melalui pengembangan KEK, Indonesia dapat meraup investasi langsung dan berdampak mengular pada perekonomian domestik. Itu karena melalui KEK, aktivitas eknonomi bertumbuh dari sisi penyerapan tenaga kerja hingga ke sektor perdagangan internasional.
 
"Di KEK Weda Bay, ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita itu 2 atau 3. Investasinya sekitar USD16 miliar dalam enam tahun terakhir dan ekspor per tahunnya USD8 miliar. Jadi sangat efisien. Kalau kita mau ICOR 4 (nasional), kita perlu mengembangkan lebih banyak KEK," kata Airlangga saat beribicara di forum Business Competitiveness Outlook 2025, Jakarta, dilansir Media Indonesia, Selasa, 14 Januari 2025.
 
Baca juga: 

KEK Catat Capaian Kumulatif Investasi Rp256,7 Triliun



Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian
 
Pengembangan KEK, lanjutnya, menjadi penting dilakukan di kawasan lain, utamanya di wilayah yang dipandang masih tertinggal perekonomiannya dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Keberadaan KEK juga signifikan lantaran pada 2024 nilai investasi yang masuk tercatat mencapai Rp82,6 triliun.
 

Pertumbuhan KEK mengiringi target pertumbuhan ekonomi

 
Dari nilai investasi tersebut, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 42.930 orang. Airlangga meyakini pertumbuhan dan pengembangan KEK dapat mengiringi target pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka delapan persen.
 
"Dengan capaian sejauh ini, pemerintah yakin jika semua pemangku kepentingan bekerja sama menuju peluang-peluang ini, kita dapat mencapai era baru dan peluang-peluang baru," tutur dia.
 
"Tentu kita juga melihat (KEK) yang berbasis pariwista harusnya bisa quick win. Tapi basis pariwisata yang paling penting ialah angkutan udara, masalah angkutan udara ini yang harus diselesaikan. Karena kapasitas kita pre dan post covid itu beda jumlah pesawat yang dipakai," imbuh dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)