Dok. Istimewa
Jakarta: Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo menegaskan pemerataan inovasi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) mutlak diperlukan. Ia menekankan agar tidak hanya OPD tertentu yang unggul sementara yang lain tertinggal.
Penegasan itu disampaikan saat menerima audiensi Pemkot Mojokerto terkait Indeks Inovasi Daerah (IID) di Command Centre BSKDN. Pertemuan berlangsung pada pekan lalu dengan agenda evaluasi kinerja inovasi daerah.
“Tidak boleh ada gap antar dinas, inovasi harus merata,” kata Yusharto, yang dikutip, Senin, 1 September 2025.
BSKDN mencatat peningkatan skor IID Mojokerto dari 84,46 pada 2023 menjadi 92,25 pada 2024. Data itu sekaligus menempatkan Mojokerto konsisten meraih predikat sangat inovatif sejak 2020.
“Tentu ini merupakan bagian dari komitmen dari jajaran Pemerintah Kota Mojokerto, harapan kami daerah ini menjadi pelopor untuk bisa diikuti oleh kota lain di Indonesia,” ucap Yusharto.
Ia menegaskan inovasi harus hadir sebagai solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat. Menurutnya, nilai sebuah inovasi diukur dari kebermanfaatannya langsung bagi publik.
Yusharto juga menekankan pentingnya inovasi untuk memperluas lapangan kerja sekaligus menguatkan UMKM. Ia menilai peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) perlu digerakkan dengan gagasan baru yang berpihak pada kebutuhan warga.
Salah satu contoh inovasi adalah penyaluran BBM subsidi yang tepat sasaran. Program itu dinilai tidak hanya melindungi pelaku usaha kecil, tetapi juga memperbaiki kepatuhan pajak.
“Akhirnya PAD meningkat karena pelaku usaha kecil tertib membayar pajak karena usaha mereka terlindungi dengan ketersediaan BBM subsidi,” pungkasnya.