Ratusan Pejalar di Bandung Simulasi Tanggap Bencana Sesar Lembang

Siswa berlindung dibawah bangku sekolah saat melakukan simulasi tanggap bencana di SMPN 1 Bandung, Kamis, 28 Agustus 2025. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan

Ratusan Pejalar di Bandung Simulasi Tanggap Bencana Sesar Lembang

Roni Kurniawan • 28 August 2025 14:42

Bandung: Pemerintah Kota Bandung terus memperkuat budaya sadar bencana di masyarakat dengan memberikan edukasi sejak usia dini. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi dan simulasi tanggap bencana yang digelar di SMPN 1 Bandung, Kamis, 28 Agustus 2025.

Ratusan siswa SMPN 1 Bandung mendapatkan pelatihan langsung untuk memahami langkah-langkah evakuasi, titik kumpul darurat, hingga tata cara penyelamatan diri.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengatakan kegiatan sosialisasi dan simulasi tanggap bencana dinilai sangat penting terutama bagi pelajar. Berkaca pada peristiwa gempa yang kerap terjadi, pelajar kesulitan untuk melakukan upaya pertama yang dilakukan guna menyelamatkan diri.

"Gempa bumi akibat aktivitas Sesar Lembang dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur, mengancam keselamatan jiwa, hingga memicu dampak sosial dan ekonomi. Karena itu, kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menyelamatkan diri maupun membantu orang lain," kata Erwin di SMPN 1 Bandung, 

Pentingnya Edukasi Bencana Sejak Dini

Erwin menuturkan edukasi bencana sejak dini sangat penting diberikan kepada para pelajar agar siap menghadapi kemungkinan bencana di kemudian hari. Terlebih Kota Bandung merupakan salah satu wilayah yang terlewai sesar Lembang, sehingga masuk dalam daerah rawan bencana.

"Hari ini kita memberikan simulasi edukasi kepada anak-anak SMP 1. Tujuannya agar mereka tidak panik jika menghadapi bencana. Harapannya, anak-anak juga bisa menularkan pengetahuan ini kepada teman, tetangga, bahkan orang tuanya," jelas Erwin.
 
Baca: Antisipasi Sesar Lembang, BPBD Kota Bandung Identifikasi Rumah Warga Rentan Gempa
 
Erwin mengaku Pemkot Bandung juga tengah menyiapkan skema menjadikan RW, kelurahan, hingga kecamatan sebagai koordinator lapangan (korlaps) dalam penanggulangan bencana. Melalui langkah ini, lanjut Ewrin, masyarakat akan memiliki rujukan langsung saat menghadapi situasi darurat.

"Kami ingin RW, lurah, hingga camat bisa menjadi korlaps. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu bingung harus melapor ke mana saat bencana. Insyaallah kita akan terus melatih dan memperkuat sistem ini," ungkap Erwin.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)