Antisipasi Sesar Lembang, BPBD Kota Bandung Identifikasi Rumah Warga Rentan Gempa

Ilustrasi. Medcom.id.

Antisipasi Sesar Lembang, BPBD Kota Bandung Identifikasi Rumah Warga Rentan Gempa

Media Indonesia • 27 August 2025 13:27

Bandung: Berbagai antisipasi terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) menyusul peningkatan aktifitas Sesar Lembang. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan identifikasi rumah warga yang rentan terdampak gempa bumi.

Sesar atau patahan merupakan retakan pada kerak bumi yang disertai pergesekan antara dua blok batuan. Sementara itu, Sesar Lembang merupakan salah satu sesar patahan aktif di Jabar yang membentang di utara Kota Bandung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung, Didi Ruswandi, menyatakan ini merupakan upaya mitigasi gempa bumi, kemudian nantinya akan dilakukan penanganan lanjutan untuk meminimalisir dampak yang bisa timbul seperti rumah ambruk akibat terdampak gempa bumi.

“Penilaian kerentanan bangunan tersebut saat ini sudah mencapai 1.000 unit  rumah dan hingga kini upaya identifikasi tersebut masih terus berjalan. Nanti akan dipilah, mana rumah yang tahan gempa dan mana yang tidak tahan gempa. Itu kerjasama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Universitas Parahyangan (Unpar),” kata Didi dalam keterangan pers, Rabu, 27 Agustus 2025.
 

Baca: Sesar Lembang Memasuki Fase Ulang Tahun
 
Menurut Didi identifikasi rumah tersebut dilakukan di setiap kecamatan dengan tujuan untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melakukan mitigasi bencana alam gempa bumi.

Jika dari hasil identifikasi tersebut nantinya ditemukan ada rumah yang rentan terdampak gempa, maka pihaknya akan menyiapkan skenario yang lain seperti membantu memberikan meja untuk tempat berlindung.

"Misalnya meja yang kokoh, nanti kita bagikan untuk bangunan-bangunan tidak tahan gempa yang tidak memungkinkan untuk dibangun. Kira-kira begitulah fokusnya ya. Ini sangat memungkinkan dilakukan karena jika membangun ulang rumah yang tidak tahan gempa akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya besar, apalagi syarat renovasi rumah oleh pemerintah cukup ketat," jelas Didi.

Menurut Didi meskipun ke depan ada anggaran untuk memperbaiki rumah tidak tahan gempa itu, belum tentu bisa diperbaiki karena jika menggunakan APBD Kota Bandung, rumah itu harus dibangun di lahan sendiri dan kalau pakai CSR juga ternyata tidak bisa.

Untuk diketahui saat ini BPBD telah menyiapkan anggaran kebencanaan puluhan miliar untuk mitigasi berbagai macam bencana alam termasuk gempa Sesar Lembang. Anggaran itu nantinya akan digunakan untuk sosialisasi, simulasi, hingga penanganan bencana alam mengingat wilayah Kota Kembang ini masuk daerah yang rawan bencana.

“Anggaran kebencanaan yang telah siapkan tersebut mencapai Rp 24 miliar, bahkan bisa saja bertambah pada tahun 2026 mendatang. Saya tidak tahu kalau dengan adanya isu Sesar Lembang ini apakah ada kebijakan dari TAPD untuk ditambah. Kalau kemarin yang inputing terakhir itu Rp 24 miliar,” ungkap Didi.

Didi menambahkan saat ini, BPBD masih fokus melakukan mitigasi gempa bumi Sesar Lembang, karena aktivitas sesar aktif tersebut sudah mulai meningkat hingga terjadi beberapa kali gempa di wilayah Bandung Raya. Upaya tersebut di antaranya, simulasi gempa bumi dan geotrack Sesar Lembang dengan melibatkan sejumlah ahli untuk memetakan titik rawan dan mengetahui dampak yang akan muncul.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)