Medvevev: Iran Akan Dapatkan Senjata Nuklir, ‘Apa yang Telah Dicapai AS?’

Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia Dmitry Medvedev. Foto: Tass

Medvevev: Iran Akan Dapatkan Senjata Nuklir, ‘Apa yang Telah Dicapai AS?’

Fajar Nugraha • 23 June 2025 13:23

Moskow: Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia menyatakan pada Minggu bahwa “sejumlah negara” bersedia memasok senjata nuklir kepada Teheran, menyusul serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran.

“Apa yang telah dicapai Amerika dengan serangan mereka terhadap tiga lokasi nuklir di Iran?” tanya Medvedev di media sosial, seperti dikutip dari Kyiv Post, Senin 23 Juni 2025.

“Pengayaan bahan nuklir akan terus berlanjut. Sejumlah negara siap memasok Iran secara langsung,” tegas Medvedev. 

Dalam beberapa wawancara CNN di jalanan Teheran, sebagian orang menegaskan sudut pandang bahwa “orang Iran adalah orang terhormat yang akan berdiri teguh.” Seorang politikus, Hamid Rasaee, mengatakan bahwa "banyak dari mereka yang berdiri di sini meneriakkan slogan-slogan menentang AS.”

Pertanyaan terkait apakah Iran benar mengembangkan senjata nuklir selalu menjadi isu perdebatan internasional. Pada awal bulan ini, Direktur Keamanan Nasional AS, Tulsi Gabbard, menegur Presiden Donald Trump karena mengancam akan menyerang Iran. Ia meyakinkan bahwa Teheran tidak akan mengembangkan senjata nuklir.

Seminggu kemudian, Trump menegaskan bahwa ia tidak peduli apa yang dikatakan bawahannya itu, dan bersikeras berpikir Iran hampir memiliki senjata. Pada hari Jumat, ia mengumumkan memberi Iran waktu dua minggu untuk menghentikan serangan ke Israel.

Namun, dua hari setelahnya, Trump justru memerintahkan militer AS menyerang fasilitas nuklir Iran dengan bom penghancur bunker, rudal, dan persenjataan lainnya.

Setelah serangan itu, Medvedev mengatakan Israel dan Iran harus menyerahkan persenjataan nuklir mereka, kata media pemerintah Rusia TASS. Medvedev sendiri disebut sebagai "pembawa kiamat" secara internasional karena kerap ditugaskan Kremlin untuk menyampaikan pesan pemusnahan nuklir.

(Nada Nisrina)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)