ASEAN Senior Level Committee on Financial Integration (SLC) ke-30 di Yogyakarta. Foto: dok BI.
Husen Miftahudin • 21 September 2025 09:33
Jakarta: Bank sentral negara ASEAN sepakat menyatukan langkah untuk memperkuat stabilitas, ketahanan, dan integrasi keuangan kawasan dengan memperkuat integrasi keuangan untuk menjaga ketahanan sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru.
Hal itu mendesak dilakukan di tengah dinamika ketidakpastian global, fragmentasi rantai pasok, serta percepatan digitalisasi dan transisi energi.
"Indonesia berkomitmen memperkuat integrasi perdagangan dan investasi langsung di kawasan ASEAN melalui pengurangan hambatan non-tarif, percepatan konektivitas sistem pembayaran, serta perluasan penggunaan mata uang lokal," ucap Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta pada pertemuan ASEAN Senior Level Committee on Financial Integration (SLC) ke-30 yang dilaksanakan di Yogyakarta, dikutip Minggu, 21 September 2025.
Filianingsih juga menekankan pentingnya penguatan jaring pengaman regional (regional safety net) dan mendorong agar sektor keuangan ASEAN memainkan peran kunci dalam menjaga ketahanan sekaligus memperdalam integrasi keuangan.
"Bank Indonesia terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal (local currency transaction atau LCT) sebagai instrumen penting untuk mengurangi kerentanan eksternal dan memperdalam integrasi keuangan," tegas Filianingsih.
Selain menyoroti hal tersebut, ia juga menekankan pentingnya penguatan manajemen krisis di tengah semakin dalamnya integrasi perbankan dan pasar modal, sehingga stabilitas kawasan tetap terjaga.
Baca juga: Transaksi Mata Uang Lokal Capai USD14,1 Miliar, Negara ASEAN 'Ogah' Pakai Dolar Lagi! |