Siswa SMP Tirtamarta Penabur Cinere menembus World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2025 dan meraih Bronze Medal. Dokumentasi/ istimewa
Jakarta: Berawal dari ikan 'pengganggu' di Danau Toba, lahirlah sebuah riset yang membawa siswa SMP Tirtamarta Penabur Cinere menembus World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2025 dan meraih Bronze Medal.
Perwakilan SMP Tirtamarta Penabur Cinere, Erik, mengatakan mereka memilih ikan Red Devil karena agresif, merusak ekosistem, dan mengancam ikan endemik Danau Toba. Alih-alih menyerah pada masalah, para siswa justru melihat peluang.
"Kami ingin mengubah ikan yang dianggap sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat," kata Erik dalam keterangan pers, Selasa, 23 September 2025.
Tim Tirtamarta mengatakan Penabur menemukan bahwa ikan Red Devil ternyata memiliki DHA dan Omega-3 tinggi. Mereka berhasil memprosesnya menjadi minyak ikan berkualitas. Bahkan hasil uji laboratorium berstandar internasional (SIG) mengonfirmasi manfaatnya.
Lebih dari sekadar sains, menurut Erik ini adalah wujud nyata nilai Kristiani: mengubah yang rusak menjadi berkat.
Tantangan, dukungan, dan karakter yang terbentuk perjalanan para siswa bukan tanpa hambatan. Deadline ketat, ulangan sekolah, hingga keterbatasan dana sempat menghadang. Namun dukungan orang tua dan sekolah membuat mereka bertahan.
"Kami percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kami di mana pun berada," ungkap salah satu anggota tim.
Erik menyebut prestasi ini membuktikan bahwa Tirtamarta Penabur bukan hanya tempat belajar, tetapi tempat anak menemukan panggilan hidupnya. Dari riset sederhana, lahir mimpi besar yang suatu hari bisa mengubah dunia.
"Aku ingin anakku memilih masa depan dengan kepala tenang dan hati yakin," ungkap salah seorang wali murid.