Punya Layanan Bank Emas, BSI Pede Bisa Raup Transaksi 250 Ton Emas dalam 5 Tahun

Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kiri) setelah peresmian layanan Bank Emas oleh Presiden Prabowo Subianto (tengah). Foto: dok BSI.

Punya Layanan Bank Emas, BSI Pede Bisa Raup Transaksi 250 Ton Emas dalam 5 Tahun

Husen Miftahudin • 26 February 2025 23:17

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan layanan bank emas (bullion bank services) untuk memperkuat ekosistem emas di dalam negeri. Adapun layanan bank emas yang diresmikan Kepala Negara adalah dari Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
 
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, peresmian ini menjadikan BSI sebagai bank syariah pertama sebagai pelopor layanan bank emas di Tanah Air, sekaligus menjadi bagian dari transformasi besar perseroan dalam mengembangkan ekosistem keuangan syariah yang lebih modern dan inovatif.
 
"Ini adalah bagian dari transformasi dan inovasi yang terus dilakukan BSI agar dapat tumbuh secara berkelanjutan. Pengembangan bisnis bank emas BSI sangat sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang bertujuan untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri, khususnya dalam sektor ekosistem emas," ucap Hery dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 26 Februari 2025.
 
BSI sendiri telah mendapatkan izin resmi pelaksanaan bank emas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Surat OJK No. S-53/PB.22/2025 pada 12 Februari lalu. Izin tersebut menurut Hery mencakup dua kegiatan usaha utama, yaitu Penitipan Emas dan Perdagangan Emas.
 
Ke depan, BSI juga akan melanjutkan proses perizinan untuk kegiatan usaha lainnya seperti Pembiayaan Emas dan Penyimpanan Emas. Produk bank emas ini akan melengkapi ekosistem emas BSI yang telah ada, seperti Gadai Emas, Cicil Emas, dan BSI Emas Digital, dengan total emas kelolaan saat ini sekitar 17,5 ton.
 
"Produk bank emas BSI dirancang secara inklusif dan digital, dengan tujuan untuk memberikan akses kepada masyarakat, baik yang baru memulai investasi maupun yang sudah berpengalaman. Kami menawarkan kesempatan investasi emas mulai dari 0,05 gram, dengan nilai kurang dari Rp100 ribu, yang dapat diakses melalui platform digital BYOND by BSI. Dengan demikian, masyarakat dapat berinvestasi kapan saja dan di mana saja, tanpa batasan lokasi dan waktu melalui BYOND by BSI," tuturnya.
 

Baca juga: Ada Usaha Bulion, BSI Pede Pengelolaan Emas Naik 6 Kali Lipat


(Ilustrasi Bank Emas. Foto: Freepik)
 

Pede raup potensi volume transaksi setara 250 ton

 
Adapun pada peresmian bisnis bank emas ini, BSI memperkenalkan tiga branding utama produk bank emas BSI, yaitu BSI Emas Digital, BSI Gold, dan BSI ATM Emas. Bahkan BSI ATM Emas menjadi yang pertama di Indonesia yang dimiliki Bank Emas.
 
"Kami berharap dengan hadirnya layanan ini, bisnis bank emas BSI dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan. Saat ini omzet bisnis emas di BSI Rp28,7 triliun. Kami juga berharap dapat memberikan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.
 
Sementara itu mengacu data perseroan pembiayaan bisnis emas di BSI pada 2024 mencapai Rp12,80 triliun atau tumbuh 78,17 persen (yoy), meliputi gadai emas dan cicil emas. Keunggulan Bank Emas BSI yakni pertama, layanan bank emas syariah pertama di Indonesia.
 
Kedua, BSI Gold Karatase 99,99 persen SNI dan Sertifikat MUI. Ketiga, jaringan BSI Agen lebih dari 110 ribu di seluruh Indonesia yang bisa melayani emas BSI serta layanan bank emas yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun melalui BYOND by BSI.
 
Hery juga optimistis kehadiran BSI sebagai bank emas syariah pertama di Indonesia akan menjadi new game changer untuk memberikan diversifikasi instrumen investasi syariah yang aman, mudah dan bisa diakses kapanpun dimanapun. Hal ini didasari total omzet bisnis emas BSI saat ini Rp28,7 triliun dengan potensi volume transaksi setara 250 ton selama kurun waktu lima tahun kedepan.
 
"Kami berkomitmen untuk memperkuat peranan BSI untuk menghadirkan one stop solution layanan syariah dan memberikan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian dan pendalaman sektor keuangan syariah," tegas Hery.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)