Digitalisasi Berbasis Data Naikkan Akurasi Pengelolaan Logistik

Industri logistik ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com

Digitalisasi Berbasis Data Naikkan Akurasi Pengelolaan Logistik

Arga Sumantri • 20 February 2025 22:48

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5,03 persen. Seluruh sektor usaha mengalami pertumbuhan, dengan sektor jasa lainnya mencatat peningkatan tertinggi, yakni sebesar 9,80 persen.

Sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 8,69 persen, sementara sektor penyediaan akomodasi dan makanan minuman naik 8,56 persen. Pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan menunjukkan peran strategis logistik dalam menjaga stabilitas dan kelancaran distribusi barang dalam negeri.

Salah satu perusahaan yang melirik peluang tersebut adalah PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL). Perseroan mencatat volume layanan logistik sepanjang 2024 mencapai 1,35 juta boks. Angka ini meningkat 215 persen secara tahunan (year on year).

"Keberhasilan ini merupakan hasil komitmen dan dedikasi tim dalam menghadirkan solusi logistik yang efisien, andal, dan terintegrasi," kata Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha dalam keterangan resmi, Kamis, 20 Februari 2025.

Ia mengungkapkan kinerja pergudangan juga mengalami peningkatan signifikan. Total volume pergudangan pada 2024 mencapai 177,2 ribu meter kubik (CBM). Naik 141 persen secara tahunan.

"Kami juga berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan. Ini merupakan langkah awal perjalanan panjang perusahaan untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.
 

Baca juga: KAI Logistik Bidik Pengiriman 30 Juta Ton Barang Tahun Ini

Peningkatan kinerja SPSL

Joko menyebut peningkatan kinerja SPSL pada 2024 didukung oleh berbagai upaya optimalisasi layanan. Efisiensi layanan pergudangan dan lapangan meningkat di beberapa pelabuhan utama, seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Tanjung Emas, yang berfungsi sebagai pusat distribusi logistik nasional.

"Digitalisasi proses layanan serta penerapan teknologi berbasis data turut mempercepat proses operasional dan meningkatkan akurasi pengelolaan logistik," jelasnya.

SPSL disebut terus memperkuat infrastruktur dan teknologi operasional. Pada 2024, perusahaan mengimplementasikan alat pemindai kontainer (container scanner) berbasis X-ray di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Teknologi ini disebut akan diterapkan di pelabuhan utama lainnya untuk mempercepat pemeriksaan peti kemas ekspor dan impor. Sekaligus, mendukung kebijakan regulator dalam mencegah penyelundupan barang terlarang serta mempercepat proses kepabeanan.

SPSL juga mendorong optimalisasi penggunaan gedung Pelindo Tower yang kini beroperasi penuh. Pada 2024, okupansi gedung mencapai 323.210 meter persegi per bulan. Okupansi ini naik 109 persen secara tahunan.

"Pencapaian ini sekaligus mencerminkan komitmen SPSL dalam menyediakan sarana pendukung logistik modern, yang mendukung kelancaran bisnis di sektor tersebut," bebernya.

Tahun ini, SPSL berkomitmen menciptakan value creation yang berkelanjutan. Ia meyakini kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pelanggan, pelaku industri, BUMN, dan mitra global, menjadi kunci menghadirkan servis terbaik.

"Menciptakan  layanan logistik berdaya saing tinggi, relevan dengan kebutuhan pasar, serta menjadi solusi logistik terbaik guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Joko.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)