Wall Street Berakhir Lebih Tinggi usai Kesepakatan Perdagangan AS-Tiongkok

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Wall Street Berakhir Lebih Tinggi usai Kesepakatan Perdagangan AS-Tiongkok

Eko Nordiansyah • 11 June 2025 08:48

Washington: Indeks S&P 500 naik pada Selasa, 10 Juni 2025 karena meningkatnya harapan akan kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok. Ini setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan hari kedua pembicaraan perdagangan antara kedua negara berjalan dengan baik.

Dikutip dari Investing.com, Rabu, 11 Juni 2025, Dow Jones Industrial Average naik 31 poin atau 0,1 persen. Sementara indeks S&P 500 naik 0,3 persen, dan NASDAQ Composite naik 0,3 persen.

Hasil positif pembicaraan dagang AS-Tiongkok

Pembicaraan dagang antara ekonomi terbesar di dunia, yang dimulai Senin, berjalan baik, kata Lutnick. Ia juga menyebut diskusi mungkin akan berlanjut hingga Rabu.

"Saya berharap pembicaraan berakhir malam ini, tetapi jika memang perlu, kami akan berada di sini besok, tetapi saya berharap pembicaraan berakhir malam ini," kata Lutnick.
 
Baca juga: 

Meski Menguat Tipis, Kenaikan Harga Emas Dunia Belum Cukup Kuat



(Ilustrasi Wall Street. Xinhua/Michael Nagle)

Investor berharap pembicaraan tersebut akan memacu deeskalasi lebih lanjut dalam pertukaran tarif perdagangan yang sengit antara AS dan Tiongkok, setelah mereka sepakat pada Mei untuk memangkas sementara tarif masing-masing.

Fokus kali ini adalah pada pembatasan mineral oleh Tiongkok, yang telah mengancam akan sangat mengganggu pasokan global, serta pembatasan AS terhadap ekspor chip ke Tiongkok.

Data inflasi masih dinanti

Ada sedikit data ekonomi yang menjadi fokus investor pada hari Selasa, dengan sorotan diarahkan pada rilis indeks harga konsumen utama Rabu.

Data tersebut diharapkan menunjukkan beberapa peningkatan inflasi, terutama karena harga impor telah meningkat karena tarif Trump, karena Federal Reserve berupaya memformat kebijakan moneter setelah laporan penggajian yang sehat pada Jumat.

Ahli strategi di Citi telah memperkirakan Fed akan menahan biaya pinjaman pada kisaran 4,25 hingga 4,5 persen pada pertemuannya pada Juni dan Juli, sebelum memilih untuk memangkas suku bunga pada September.

Pialang tersebut kemudian merencanakan pemotongan 25 basis poin pada setiap pertemuan berikutnya hingga Maret tahun depan, dengan total pengurangan sebesar 125 basis poin.

"The Fed menunda, tetapi pemotongan (masih) akan dilakukan," tulis analis Citi dalam sebuah catatan kepada klien.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)