Saham Boeing Terjun Bebas hingga 4% Imbas Kecelakaan Pesawat Air India

Ilustrasi saham Boeing. Foto: Moneycheck.com

Saham Boeing Terjun Bebas hingga 4% Imbas Kecelakaan Pesawat Air India

Husen Miftahudin • 13 June 2025 08:13

New York: Saham Boeing (BA) anjlok lebih dari empat persen di bursa saham New York, Amerika Serikat (AS), pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Jebloknya saham Boeing tersebut terjadi setelah pesawat Air India yang membawa 242 orang, terjatuh tak lama setelah lepas landas di dekat Bandara Ahmedabad.
 
Pesawat yang terlibat adalah Boeing 787-8 Dreamliner, yang dikirim ke Air India pada 2014, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24. Penerbangan tersebut sedang menuju Bandara Gatwick di London.
 
Pejabat kota mengatakan petugas darurat telah menemukan lebih dari 200 jenazah dari reruntuhan, menurut beberapa laporan. Setidaknya satu penumpang selamat dari kecelakaan itu, kata pejabat.
 
"Belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada keluarga dan kerabat penumpang serta awak pesawat Air India Penerbangan 171, serta semua orang yang terkena dampak di Ahmedabad," kata CEO Boeing Kelly Ortberg dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat, 13 Juni 2025.
 
Kelly mengatakan tim Boeing siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India. Ini adalah kecelakaan mematikan pertama yang melibatkan Boeing 787 Dreamliner sejak diperkenalkan pada 2011, menurut laporan perusahaan tentang kecelakaan pesawat.
 
Kecelakaan itu merupakan kemunduran besar bagi raksasa kedirgantaraan, yang telah mengumpulkan pesanan pesawat di bawah kepemimpinan Ortberg.
 

Baca juga: Saham AS Bangkit Berkat Meredanya Data Inflasi


(Ekor pesawat dari Air India 171 yang menabrak bangunan di India. Foto: The New York Times)
 

Saham Boeing sering jadi 'bulan-bulanan'

 
Saham Boeing sendiri telah naik lebih dari 20 persen tahun ini menyusul perubahan haluan perusahaan yang besar setelah 2024 yang brutal yang dipicu oleh insiden 'penutup pintu' pada penerbangan Alaska Airlines (ALK).
 
Peristiwa itu memicu gelombang tuntutan hukum, investigasi pemerintah, dan perubahan keselamatan dan produksi, yang pada akhirnya mengarah pada perombakan kepemimpinan.
 
Boeing juga mendapat sorotan tajam pada 2019 menyusul kecelakaan fatal pesawat Ethiopian Airlines bernomor penerbangan 302. Insiden tersebut menyusul kecelakaan pesawat Lion Air lima bulan sebelumnya.
 
Kedua kecelakaan tersebut mengungkap kelemahan kritis dalam perangkat lunak jet 737 Max 8, yang menyebabkan pesawat tersebut dilarang terbang secara global selama 20 bulan.
 
Analis Edward Jones mencatat pengawasan regulasi dapat mengakibatkan keterlambatan pengiriman pesawat dan, oleh karena itu, berkurangnya perolehan uang tunai bagi perusahaan. Para analis memberikan peringkat Hold untuk saham tersebut.
 
Adapun, saham pemasok Boeing juga merosot pada perdagangan Kamis waktu setempat. GE Aerospace (GE) turun lebih dari dua persen. Spirit AeroSystems (SPR) juga turun lebih dari dua persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)