Saham AS Bangkit Berkat Meredanya Data Inflasi

Ilustrasi Wall Street. Foto: Xinhua

Saham AS Bangkit Berkat Meredanya Data Inflasi

Husen Miftahudin • 13 June 2025 07:58

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), terangkat oleh meredanya kekhawatiran inflasi dan lonjakan saham Oracle, bahkan ketika ketegangan perdagangan dan hambatan perusahaan membuat investor tetap berhati-hati.
 
Mengutip Xinhua, Jumat, 13 Juni 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 101,85 poin, atau 0,24 persen, menjadi 42.967,62. Indeks S&P 500 naik 23,02 poin, atau 0,38 persen, menjadi 6.045,26. Indeks Nasdaq Composite naik 46,61 poin, atau 0,24 persen, menjadi 19.662,49.
 
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor utilitas dan teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,26 persen dan 1,01 persen. Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan barang konsumsi memimpin penguatan dengan penurunan masing-masing sebesar 0,59 persen dan 0,41 persen.
 
Indeks harga produsen AS untuk periode Mei naik hanya 0,1 persen dari April, di bawah ekspektasi ekonom sebesar 0,2 persen, yang menunjukkan tekanan inflasi yang moderat pada tingkat grosir.
 
Secara tahunan, harga grosir naik 2,6 persen, sedikit naik dari 2,4 persen di April, tetapi masih sesuai dengan perkiraan. Inflasi produsen inti, yang tidak termasuk makanan dan energi yang bergejolak, juga lebih rendah dari yang diharapkan.
 
Data ketenagakerjaan menambah gambaran ekonomi yang beragam, dengan klaim pengangguran mingguan bertahan stabil di 248 ribu, sedikit di atas perkiraan dan menandai minggu kedua berturut-turut pada level tertinggi sejak Oktober.
 

Baca juga: Tragedi Air India di Ahmedabad Menandai Pertama Kali Boeing 787 Dreamliner Jatuh


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Saham Boeing jeblok

 
Dalam berita perusahaan, Boeing memimpin penurunan Dow dan S&P 500, turun 4,79 persen setelah kecelakaan Air India 787-8. Pemasok GE Aerospace dan Spirit AeroSystems juga merosot.
 
Saham teknologi menunjukkan kinerja yang beragam. Microsoft naik 1,32 persen, sementara Nvidia dan Broadcom masing-masing naik lebih dari satu persen. Apple naik tipis, tetapi Alphabet, Meta Platforms, dan Tesla merosot.
 
Penurunan Tesla sebesar 2,23 persen terjadi setelah empat hari berturut-turut menang, di mana perusahaan itu berhasil bangkit dari kerugian akibat kontroversi Musk-Trump minggu lalu.
 
Saham yang paling menonjol adalah Oracle, yang melonjak 13,31 persen ke rekor tertinggi. Perusahaan tersebut melampaui estimasi laba kuartalan dan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan yang kuat, didorong oleh permintaan yang kuat untuk layanan infrastruktur cloud dan AI.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)