Perdagangan saham di Wall Street. Foto: Xinhua/Wang Ying.
Jakarta: Pasar saham, seperti halnya kehidupan, mengalami pasang surut. Setelah penurunan yang signifikan, saham di Amerika Serikat cenderung pulih dengan cepat. Data historis menunjukkan ketahanan pasar saham AS dalam menghadapi guncangan besar.
Satu tahun setelah masing-masing dari 10 penurunan terburuk dalam satu hari pada Indeks S&P 500, indeks tersebut mencatat pengembalian positif dua digit dalam semua kejadian kecuali satu. Tren positif ini berlanjut dalam jangka waktu yang lebih panjang, dengan pasar tetap positif tiga dan lima tahun kemudian. Perlu dicatat bahwa angka-angka ini tidak termasuk dividen yang diinvestasikan kembali, yang berarti pengembalian aktual bagi investor bisa lebih tinggi.
Dilansir laman Hartford Funds, ini adalah 10 data penurunan persentase terburuk dalam satu hari untuk saham AS di antara 1981 dan 2024:
1. 19 Oktober 1987
Dikenal sebagai "
Black Monday" hari ini pasar mengalami penurunan tajam sebesar 20,47 persen. Butuh waktu 264 hari bagi pasar untuk mencapai titik tertinggi sebelumnya. Namun, satu tahun setelahnya, pasar pulih dengan pengembalian 23,19 persen, diikuti pengembalian 11,59 persen setelah tiga tahun, dan 13,03 persen setelah lima tahun.
2. 16 Maret 2020
Pandemi covid-19 memicu kepanikan global, menyebabkan pasar turun 11,98 persen. Pasar pulih dengan cepat, hanya dalam 19 hari, dan mencatat pengembalian luar biasa sebesar 66,07 persen dalam satu tahun. Pengembalian setelah tiga tahun adalah 18,41 persen.
3. 12 Maret 2020
Gelombang lain dari pandemi covid-19 menyebabkan penurunan 9,51 persen. Pasar membutuhkan 20 hari untuk pulih, dan satu tahun kemudian, pengembaliannya adalah 58,96 persen. Pengembalian setelah tiga tahun adalah 15,91 persen.
4. 15 Oktober 2008
Krisis keuangan global 2008 memberikan pukulan berat bagi pasar, dengan penurunan 9,03 persen. Pasar membutuhkan 15 hari untuk mencapai titik tertinggi sebelumnya, dan satu tahun kemudian, pengembaliannya adalah 20,79 persen. Pengembalian setelah tiga dan lima tahun masing-masing adalah 10,50 persen dan 13,34 persen.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
5. 1 Desember 2008
Krisis keuangan global terus berlanjut, menyebabkan penurunan 8,93 persen. Pasar pulih dalam enam hari, dengan pengembalian 35,85 persen dalam satu tahun, 15,11 persen setelah tiga tahun, dan 17,22 persen setelah lima tahun.
6. 29 September 2008
Krisis keuangan global lainnya menyebabkan penurunan 8,79 persen. Kali ini, pasar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih, yaitu 410 hari. Pengembalian setelah satu, tiga, dan lima tahun masing-masing adalah 4,14 persen, 1,60 persen, dan 8,87 persen.
7. 26 Oktober 1987
Dampak lanjutan dari "
Black Monday" menyebabkan penurunan 8,28 persen. Pasar pulih dalam lima hari, dengan pengembalian 23,59 persen dalam satu tahun, 10,20 persen setelah tiga tahun, dan 12,92 persen setelah lima tahun.
8. 9 Oktober 2008
Krisis keuangan global terus berlanjut dengan penurunan 7,62 persen. Pasar pulih dalam tiga hari, dengan pengembalian 17,76 persen dalam satu tahun, 8,30 persen setelah tiga tahun, dan 12,73 persen setelah lima tahun.
9. 9 Maret 2020
Pandemi covid-19 terus memberikan tekanan pada pasar, dengan penurunan 7,60 persen. Pasar membutuhkan 57 hari untuk pulih, dan satu tahun kemudian pengembaliannya adalah 41,10 persen. Pengembalian setelah tiga tahun adalah 12,58 persen.
10. 27 Oktober 1997
Krisis Keuangan Asia menyebabkan penurunan 6,87 persen. Pasar pulih dalam delapan hari, dengan pengembalian 21,48 persen dalam satu tahun, 16,30 persen setelah tiga tahun, dan 0,47 persen setelah lima tahun.
Penting untuk diingat kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa mendatang. Data yang ditampilkan adalah untuk Indeks Harga S&P 500 per 31 Desember 2023. Indeks tidak dikelola dan tidak tersedia untuk investasi langsung. Data bersumber dari Morningstar, Ned Davis Research, dan Hartford Funds. (
Avifa Aulya Utami Dinata)