Saham AS Raup Cuan Banyak di Tengah Keputusan Fed Tahan Suku Bunga

Ilustrasi, situasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: Xinhua/Michael Nagle.

Saham AS Raup Cuan Banyak di Tengah Keputusan Fed Tahan Suku Bunga

Husen Miftahudin • 20 March 2025 08:06

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street bangkit kembali pada perdagangan Rabu setempat (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga dan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 20 Maret 2025, Nasdaq Composite memimpin kenaikan dan ditutup pada level 17.750,79, naik 1,41 persen. Dow Jones Industrial Average naik 383,32 poin, atau 0,92 persen, menjadi 41.964,63. Sementara S&P 500 naik 1,08 persen menjadi 5.675,29.
 
Semua sektor di bawah S&P 500 membukukan kenaikan, dengan sektor barang konsumsi, energi, dan teknologi memimpin kenaikan, masing-masing naik 1,9 persen, 1,59 persen, dan 1,42 persen. Sementara itu, sektor kesehatan dan real estat mencatat kenaikan terkecil.
 
Seperti yang diharapkan, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah. Para pembuat kebijakan memproyeksikan satu atau dua kali pemotongan suku bunga pada 2025, sesuai dengan perkiraan sebelumnya.
 
Gubernur The Fed Chris Waller tidak setuju dengan keputusan itu, ia mendukung laju jatuh tempo obligasi yang berkelanjutan dari neraca The Fed, meskipun ia mendukung agar suku bunga tidak berubah.
 
Namun, proyeksi baru sebanyak bahwa 11 dari 19 pejabat The Fed sekarang mengantisipasi setidaknya dua kali pemotongan suku bunga tahun ini, turun dari 15 pejabat pada Desember.
 

Baca juga: Khawatir Inflasi AS Meroket Gegara Tarif Trump, Fed Tahan Lagi Suku Bunga


(Ketua Fed Jerome Powell. Foto: Xinhua/Hu Yousong)
 

Pangkas ekonomi AS jadi 1,7%

 
Bank sentral juga merevisi prospek ekonominya, kini memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh pada laju tahunan sebesar 1,7 persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,1 persen.
 
Inflasi pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE) diperkirakan akan mencapai 2,8 persen pada akhir 2025, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5 persen. Sementara itu, tingkat pengangguran diproyeksikan naik tipis menjadi 4,4 persen dari 4,3 persen.
 
Ketua Fed Jerome Powell mengakui beberapa ekonom di luar bank sentral telah menaikkan estimasi mereka tentang potensi resesi, tetapi ia tetap berpendapat bahwa penurunan ekonomi yang parah tetap tidak mungkin terjadi. Pernyataannya semakin memperkuat sentimen investor, yang berkontribusi pada kinerja pasar saham yang kuat.
 
"Ada banyak hal yang tidak kita ketahui," tukas Powell. Ia mengakui ketidakpastian sangat tinggi dan akan menjadi tantangan bagi bank sentral untuk menavigasi periode mendatang saat kebijakan baru dari pemerintahan Trump diberlakukan.
 
Di sisi saham individu, saham Nvidia naik 1,81 persen, sebagian pulih dari aksi jual teknologi pada Selasa di tengah berita dari konferensi AI GTC 2025. Sementara saham Tesla melonjak lebih dari 4,68 persen menyusul peningkatan ke 'beli' oleh Cantor Fitzgerald.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)