Universitas Harvard menghadapi peningkatan sanksi dari pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 28 May 2025 14:11
Washington: Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump meminta badan-badan federal pada hari Selasa untuk membatalkan kontrak dengan Universitas Harvard senilai sekitar USD100 juta atau setara Rp1,6 triliun. Perintah ini semakin mengintensifkan bentrokan antara Trump dengan universitas tertua dan terkaya di Negeri Paman Sam itu.
Mengutip dari Independent, Rabu, 28 Mei 2025, AS telah membatalkan lebih dari USD2,6 miliar dalam hibah penelitian federal untuk Harvard, yang telah menolak tuntutan pemerintahan Trump untuk mengubah sejumlah kebijakan.
Sebuah surat yang dikirim pada hari Selasa dari Administrasi Layanan Umum, yang mengawasi kontrak dan real estat untuk pemerintah federal AS, mengarahkan badan-badan untuk meninjau kontrak dengan Harvard dan mencari pengaturan alternatif.
Kantor berita The New York Times pertama kali melaporkan adanya surat tersebut.
Trump telah beberapa kali mencela Harvard, menyebutnya sebagai sarang liberalisme dan antisemitisme. Salah satu universitas Ivy League itu telah mengajukan gugatan pada 21 April terkait seruan pemerintah untuk mengubah kepemimpinan, tata kelola, dan kebijakan penerimaan universitas.
Sejak saat itu, AS telah memangkas pendanaan untuk Harvard, menghentikan pendaftaran mahasiswa asing, dan mengancam status bebas pajaknya.
Pemerintahan Trump telah mengidentifikasi sekitar 30 kontrak untuk Harvard di sembilan lembaga yang akan ditinjau untuk dibatalkan, menurut seorang pejabat pemerintah AS yang tidak berwenang berbicara di depan umum.
Total kontrak tersebut sekitar USD100 juta, menurut seorang pejabat senior pemerintah, yang berbicara dengan syarat anonimitas untuk menjelaskan pertimbangan internal.
Kontrak tersebut mencakup pelatihan eksekutif untuk pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri, penelitian tentang hasil kesehatan yang terkait dengan minuman berenergi, dan kontrak untuk layanan penelitian mahasiswa pascasarjana.
Lembaga dengan kontrak yang dianggap kritis diarahkan untuk tidak menghentikannya langsung, tetapi diminta menyusun rencana untuk beralih ke vendor selain Harvard.
Surat tersebut hanya berlaku untuk kontrak federal dengan Harvard, dan bukan hibah penelitiannya yang masih tersisa.
Baca juga: Harvard Dilarang Terima Mahasiswa Asing, Jerman Siap Tampung