Presiden AS Donald Trump ingin segera bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. (USA Today)
Marcheilla Ariesta • 24 January 2025 13:47
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ingin bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sesegera mungkin. Trump menyatakan keinginannya untuk berupaya memangkas senjata nuklir.
Lewat pidato yang ditayangkan video untuk The World Economic Forum (WEF) Trump memberi tahu keinginannya berupaya untuk memangkas senjata nuklir. Trump berpikir Rusia dan Tiongkok, mungkin mendukung pengurangan kemampuan senjata mereka sendiri.
“Kami ingin melihat denuklirisasi dan saya akan memberi tahu Anda Presiden Putin sangat menyukai gagasan untuk mengurangi nuklir. Dan saya pikir seluruh dunia, kami akan membuat mereka mengikuti, dan Tiongkok juga akan ikut," kata Trump, dikutip dari Asia One, Jumat 24 Januari 2025.
Sebelumnya, Putin mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam perangnya melawan Ukraina.
Putin telah memodernisasi pasukan nuklirnya dan menolak pembicaraan dengan Washington untuk mengganti New START, pakta pembatasan senjata terakhir AS-Rusia, yang akan berakhir pada 5 Februari 2026.
Pada November, pejabat AS mengatakan Putin tetap berada dalam batasan yang ditetapkan oleh perjanjian tersebut meskipun ia menangguhkan pakta tersebut pada 2023 yang mengharuskan Rusia dan Amerika Serikat untuk mengerahkan 1.550 hulu ledak nuklir strategis pada 700 rudal balistik antarbenua (ICBM), kapal selam, dan pengebom.
Rusia-Ukraina
Menjelang kemenangannya dalam pemilihan umum pada 5 November 2024 lalu, Trump menyatakan berkali-kali bahwa ia akan mencapai kesepakatan antara Ukraina dan Rusia pada hari pertamanya menjabat, jika tidak lebih awal.
Para penasihatnya kini mengakui bahwa perang tersebut akan memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.
"Saya benar-benar ingin dapat bertemu dengan Presiden Putin segera untuk mengakhiri perang itu," kata Trump.
"Dan itu bukan dari sudut pandang ekonomi atau hal lainnya. Itu dari sudut pandang jutaan nyawa terbuang sia-sia. Itu adalah pembantaian. Dan kita benar-benar harus menghentikan perang itu,” lanjut Trump.
Berbicara di Gedung Putih, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia siap untuk bertemu dengan Putin sesegera mungkin untuk mengakhiri apa yang disebutnya perang konyol.
"Dari apa yang saya dengar, Putin ingin bertemu saya, dan kami akan segera berangkat. Saya akan segera bertemu," ucap Trump.
“Setiap hari kami tidak bertemu, tentara terbunuh di medan perang,” imbuh dia.
Trump menambahkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengatakan kepadanya bahwa ia siap membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang.
Trump memberi tahu peserta di Davos bahwa upaya AS untuk mengamankan penyelesaian damai kini diharapkan sedang berlangsung, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Awal minggu ini, Trump mengancam akan mengenakan sanksi "tingkat tinggi" pada Rusia dan tarif pada impor dari sana jika Moskow tidak mencapai penyelesaian.
Trump juga memberi tahu keinginannya berupaya untuk memangkas senjata nuklir, seraya menambahkan bahwa ia pikir Rusia dan Tiongkok, mungkin mendukung pengurangan kemampuan senjata mereka sendiri.
“Kami ingin melihat denuklirisasi dan saya akan memberi tahu Anda Presiden Putin sangat menyukai gagasan untuk mengurangi nuklir. Dan saya pikir seluruh dunia, kami akan membuat mereka mengikuti, dan Tiongkok juga akan ikut," kata Trump.
Putin mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam perangnya melawan Ukraina. Putin telah memodernisasi pasukan nuklirnya dan menolak pembicaraan dengan Washington untuk mengganti New START, pakta pembatasan senjata terakhir AS-Rusia, yang akan berakhir pada 5 Februari 2026.
Pada November, pejabat AS mengatakan Putin tetap berada dalam batasan yang ditetapkan oleh perjanjian tersebut meskipun ia menangguhkan pakta tersebut pada 2023 yang mengharuskan Rusia dan Amerika Serikat untuk mengerahkan 1.550 hulu ledak nuklir strategis pada 700 rudal balistik antarbenua (ICBM), kapal selam, dan pembom.