Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat berbicara dalam pembukaan Media Gathering KWP. Foto: ANTARA/HO-MPR.
Fachri Audhia Hafiez • 26 October 2025 10:48
Jakarta: Ketua MPR Ahmad Muzani menyebut bahwa wartawan adalah kata dan mata hati rakyat. Karena pewarta menyampaikan pikiran serta pertanyaan berdasarkan keinginan rakyat.
Dia menilai bahwa wartawan memiliki peran penting sebagai mitra dari MPR. Apalagi, kata dia, wartawan tak jarang menyampaikan ide-ide melalui pertanyaannya yang sebelumnya tak pernah terpikirkan.
"Dukungan dan peran yang selama ini dikerjakan oleh kawan-kawan dalam profesinya sebagai pewarta membantu memberitakan apa yang menjadi tugas kami di MPR," kata Muzani saat membuka acara Media Gathering Koordinatoriat Wartawan Perlemen (KWP) dikutip dari Antara, Minggu, 26 Oktober 2025.
Muzani mengungkapkan bahwa seorang wartawan berperan besar dalam memperjuangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional saat Kongres Pemuda I Tahun 2026. Dia adalah M Tabroni, seorang wartawan yang berasal dari Madura.
"Beliau mengatakan bahwa kita harus menggunakan kata Indonesia, ini penting untuk menyatukan kita dengan semangat kebersamaan," kata Muzani.
Maka dari itu, dia mengatakan bahwa Bagi MPR, wartawan adalah telinga serta kata hati rakyat. Wartawan, lanjut Muzani, mampu merasakan ketika rakyat merasa gelisah maupun gembira.
"Itulah yang disuarakan oleh kawan-kawan, dan selalu ingin kami dengar serta dapatkan kabarnya," kata Muzani.
Dia mengungkapkan bahwa pasang surut kehidupan berbangsa dan bernegara turut mempengaruhi tugas dan kewenangan MPR menjaga ideologi negara. Sayangnya, saat negara dalam keadaan baik-baik saja, tanggung jawab menjaga ideologi, kerap dianggap tidak dibutuhkan.
Ilustrasi pekerja media massa. Foto: Dok. Media Indonesia.
"Padahal, pemahaman tentang masalah-masalah berbangsa dan bernegara perlu terus ditumbuhkembangkan di seluruh lapisan masyarakat," ujar Muzani.
Dia juga mengatakan bahwa wartawan berperan penting guna memberi edukasi agar pemahaman tentang ideologi bangsa tidak sekadar menjadi kebutuhan. Melainkan, tambahnya, juga sebagai kesadaran.
"Kami tahu ada pandangan di masyarakat yang menghendaki
amendemen. Kami juga mengerti ada yang berpikir sudah cukup amendemen sampai di sini. Inilah yang menjadikan kemitraan kami dengan teman-teman wartawan menjadi sangat penting," kata Muzani.