Tidak Banyak Tahu, Ini Ruangan Tersembunyi Kampung Batik Laweyan Solo

Bunker di Kampung Batik Laweyan, tempat menyimpan harta juragan batik. Metrotvnews.com/ Triawati

Tidak Banyak Tahu, Ini Ruangan Tersembunyi Kampung Batik Laweyan Solo

Triawati Prihatsari • 16 September 2025 18:00

Solo: Kampung Batik Laweyan menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Solo. Tidak hanya terkenal dengan sejarah produksi batik asli Solo, Kampung Batik Laweyan ternyata menyimpan sisi unik lainnya. 

Tidak banyak yang tahu, bahwa para juragan batik di Laweyan memiliki bunker pribadi untuk menyimpan harta mereka. Tepatnya tahun 1700an, hampir semua juragan batik di kawasan tersebut menyimpan harta benda berharga mereka di bunker.

Namun kini, tidak semua bunker yang rata-rata dibuat di bawah tanah masih bisa dibuka. Salah satu bunker yang masih bisa dilihat dan dibuka yakni di Kampung Setono, RT 02, RW 02, Laweyan. Kini, bunker yang juga berfungsi sebagai lokasi persembunyian tersebut menjadi salah satu destinasi wisata di Kampung Batik Laweyan.
 

Baca: Bandung Punya Wisata Edukasi Al-Qur’an Gratis: Langsung Dapat Ilmu di Percetakan

Bunker tersebut terletak di dalam bagian salah satu rumah yang telah ditinggal pemiliknya. Tidak ada yang menyangka di salah satu bagian rumah tersebut merupakan pintu masuk bunker. Tampak sebuah lubang berbentuk kotak di bagian lantai berukuran 0,5x1 meter persegi yang notabene merupakan pintu masuk bunker. Akses bunker tersebut hanya muat untuk satu orang.

Setelah menuruni empat anak tangga, terlihat di bawah sebuah ruang berukuran sekitar 2x2 meter persegi. Di dalam bunker yang dinamai Sitinggil tersebut, terlihat ada tiga lemari kayu.


Bunker di Kampung Batik Laweyan, tempat menyimpan harta juragan batik. Metrotvnews.com/ Triawati

Menurut Pengelola pariwisata Laweyan, Widiharso rumah dengan bunker tersebut dulunya milik pengusaha batik bernama Wiryosupadmo. Rumah dan bunker tersebut diperkirakan dibangun tahun 1700an. 

“Dilihat dari kayu dan bangunan terlihat seperti tahun 1700-an di era Mataram. Seluruh bagiannya semua masih asli, bunker ini peninggalan pengusaha yang merupakan pasangan suami istri,” ujar Widiharso, Selasa, 16 September 2025.

Selain bunker di lokasi tersebut, rumah-rumah pengusaha batik lainnya di Laweyan juga mempunyai bunker pribadi. Sebelumnya, rumah tersebut merupakan lokasi untuk memproduksi batik. 

"Namun sayang, beliau tidak punya anak. Jadi memang kita sudah tidak berhubungan dengan keluarga, sudah nggak tahu keluarganya,” beber Widiharso.

Sampai saat ini, rumah dan bunker tersebut masih menjadi titik destinasi favorit di Kampung Batik Laweyan. Lokasi tersebut dikelola oleh masyarakat Laweyan. "Warga yang mengelola. Kalau tarif selama ini kan kita belum menerima tarif ya. Jadi istilahnya ya kalau ada yang berkunjung berempati dengan apa ya monggo sajalah untuk ninggalin untuk apa,” imbuh Widiharso. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)