Eks Kapolri Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.
Siti Yona Hukmana • 12 November 2025 11:56
Jakarta: Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar menyoroti peristiwa ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dia menilai kasus ini lebih berbahaya dibanding terorisme.
Pasalnya, pelakunya adalah anak-anak yang berada di lingkungan sekitar. Keterlibatan anak-anak dalam tindakan kekerasan seperti itu dinilai sulit terdeteksi.
"Para Pengamat khawatir terorisme masuk lagi ke Indonesia seperti waktu-waktu masa lalu, tapi alhamdulilah ternyata (pelaku anak) keliatannya ah berarti kita aman dari terorisme. No, menurut saya jauh lebih berbahaya sekarang, karena kita tidak akan bisa mendeteksi anak-anak kita," kata Da'i Bachtiar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu, 12 November 2025.
Da'i menyebut kalau teroris jelas organisasinya, sasaran, dan bisa membongkar jaringannya. Bahkan, pelaku teroris bisa dideradikalisasi. Namun, bila yang meledakkan bom adalah anak-anak yang tidak punya motivasi apa-apa dan bisa melakukan di berbagai tempat, kapan saja itu paling bahaya.
"Oleh karena itu, menjadi tantangan bukan hanya aparat negara, bukan hanya pemerintah yang menyelesaikan, tapi kita semua terpanggil untuk menyelesaikan karena bahaya itu ada lingkungan keluarga kita sendiri," ungkap mantan Kapolda Jawa Timur itu.
| Baca juga: 4 Korban Ledakan SMAN 72 Alami Tuli Mendadak |
