Bangkitkan Potensi Pariwisata, Jembatan Kretek 2 Bantu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Jembatan Kretek 2 menjadi daya tarik pariwisata sekaligus mendorong ekonomi daerah. Foto: dok Wijaya Karya (Wika).

Bangkitkan Potensi Pariwisata, Jembatan Kretek 2 Bantu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Husen Miftahudin • 2 June 2025 15:26

Jakarta: Jembatan Kretek 2 yang terletak di  Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dinilai secara signifikan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

"Jembatan ini bukan hanya membuka akses baru, tetapi juga membangkitkan potensi pariwisata secara menyeluruh, dengan terbukanya peluang pengembangan fasilitas wisata kuliner, berbagai permainan, dan wisata air di sekitar kawasan ini," ungkap Direktur Eksekutif Research Oriented Development Analysis (RODA) Institute Ahmad Rijal Ilyas, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 2 Juni 2025.

Jembatan Kretek 2 yang memiliki bentang panjang 556 meter dan melintasi Sungai Opak ini sudah beroperasi selama dua tahun. Pembangunan Jembatan Kretek 2 merupakan proyek strategis yang melibatkan peran kunci dari institusi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY.

Di bawah kepemimpinan Kepala BBPJN Jateng-DIY saat itu, Satrio Sugeng Prayitno, institusi ini memimpin perencanaan teknis dan supervisi pelaksanaan konstruksi. Fokus utama di era kepemimpinan Satrio adalah memastikan proyek jembatan sepanjang lebih dari 600 meter ini berhasil rampung dan dinyatakan siap untuk diuji coba fungsional pada akhir Januari 2023. BBPJN Jateng-DIY juga berperan aktif mempersiapkan jembatan ini sebagai jalur alternatif mudik Lebaran 2023.

Adapun, Jembatan Kretek 2 dibangun dengan biaya Rp364 miliar melalui Kerjasama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan PT Hutama Karya (Persero). Jembatan ini secara resmi diresmikan oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia ke-7, pada 2 Juni 2023.

Sebagai bagian integral dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Pulau Jawa, jembatan ini menghubungkan Parangtritis dan Tirtohargo, serta mampu memangkas jarak tempuh sekitar lima kilometer.
 

Baca juga: Kemenkeu Percepat Penyediaan Infrastruktur di Daerah


(Jembatan Kretek 2 yang terletak di JJLS, Bantul, DIY. Foto: Bina Marga Kementerian PU)
 

Tahan gempa


Salah satu fitur paling krusial dari Jembatan Kretek 2 adalah desainnya yang tahan gempa. Mengingat lokasinya yang berada di dekat Sesar Opak yang aktif dan berpotensi menyebabkan gempa serta pergerakan tanah (likuifaksi), jembatan ini mengadopsi teknologi canggih Lead Rubber Bearing (LRB).

Teknologi ini dirancang khusus untuk meredam dan mengalihkan energi gempa, mengurangi risiko kerusakan pada struktur jembatan. Selain itu, untuk menanggulangi likuifaksi, digunakan soil replacement sedalam tiga meter.

Jembatan Kretek 2 juga dilengkapi fasilitas penunjang seperti Edupark Nadiloka di sisi Parangtritis, yang menawarkan pemandangan indah Sungai Opak, jogging track, pedestrian, hingga Monumen Sesar Opak sebagai sarana edukasi geologi.

Tak hanya itu, di kawasan Girisubo, tersedia rest area pertama di DIY dari arah timur, yang dibangun dengan konsep filosofi Jawa Cakra Manggilingan dan Swanayasa, menjadikannya tempat persinggahan yang bermakna.

Jembatan Kretek 2 kini bukan hanya penghubung fisik, melainkan simbol kemajuan yang mengakar pada kearifan lokal. Ini adalah bukti nyata bagaimana pembangunan infrastruktur, melalui peran solid institusi seperti BBPJN Jateng-DIY dan kepemimpinan visioner Satrio dengan tetap menghormati dan melestarikan nilai-nilai budaya, serta membawa dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)