Jakarta: Iduladha merupakan salah satu momen istimewa dalam Islam yang tidak hanya ditandai dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga dengan lantunan takbir yang menggema di seluruh penjuru negeri. Umat Islam disyariatkan untuk memperbanyak takbir sebagai bentuk pengagungan dan syukur kepada Allah SWT.
Takbir Iduladha memiliki keutamaan yang besar, tidak hanya sebagai tradisi keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk ibadah yang mendalam. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang keutamaan takbir saat Hari Raya Iduladha menurut Islam.
Bacaan Takbir Iduladha
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar Allahu akbar walillaahil hamd.
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.
Keutamaan Membaca Takbir saat Iduladha
1. Mengagungkan Nama Allah SWT
Takbir merupakan dzikir yang secara langsung mengagungkan kebesaran Allah SWT. Melalui kalimat Allahu Akbar, umat Islam mengakui keagungan dan kekuasaan-Nya atas segala hal. Takbir pada Iduladha menjadi pengingat bahwa segala bentuk ibadah dan pengorbanan yang dilakukan adalah untuk Allah semata.
“Dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan...” (QS Al-Hajj: 28)
2. Menyemarakkan Syiar Islam
Takbir yang dilantunkan secara berjamaah atau pribadi pada hari-hari Iduladha menjadi bentuk nyata dari syiar Islam. Suara takbir yang menggema dari masjid, rumah, hingga jalanan memperlihatkan semangat kebersamaan dan identitas umat Muslim di seluruh dunia.
3. Menghidupkan Sunah Rasulullah SAW
Melantunkan takbir di hari-hari Iduladha merupakan sunah Rasulullah SAW. Dalam berbagai riwayat, para sahabat seperti Ibnu Umar dan Abu Hurairah dikenal rutin bertakbir di pasar dan tempat umum selama 10 hari pertama bulan Zulhijah, sehingga menginspirasi masyarakat sekitar untuk turut bertakbir.
Dari Nafi’, bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Zulhijah sambil bertakbir, dan orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. (HR Bukhari secara mu’allaq).
4. Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah
Takbir merupakan bentuk dzikir yang menenangkan hati dan menumbuhkan rasa dekat dengan Sang Pencipta. Di tengah kesibukan dunia, takbir menjadi waktu khusus untuk menyucikan diri dari kesombongan dan mengingat bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT.
5. Tanda Rasa Syukur Atas Nikmat Allah
Momentum Iduladha adalah saat yang tepat untuk bersyukur. Melalui takbir, seorang Muslim mengekspresikan rasa syukur atas nikmat hidup, rezeki, iman, dan kesempatan beribadah yang diberikan oleh Allah SWT. Ini juga menjadi pengantar spiritual dalam menyambut dan menjalani hari-hari penuh keberkahan.
Waktu-Waktu Utama untuk Bertakbir
Dalam praktiknya, takbir Iduladha terbagi menjadi dua jenis:
1. Takbir Mursal (bebas)
Takbir ini bisa dilakukan kapan pun, baik di rumah, di jalan, atau tempat umum lainnya. Meskipun Takbir Mursal disyariatkan untuk dibaca kapan saja, terdapat waktu yang dianggap paling utama untuk melantunkannya.
Waktu tersebut dimulai sejak matahari terbenam pada malam Hari Raya, baik Idulfitri maupun Iduladha, dan berakhir saat imam mengucapkan takbiratul ihram untuk memulai salat Id. Dengan kata lain, takbir ini dianjurkan sepanjang malam takbiran hingga menjelang pelaksanaan salat Id pada pagi harinya.
2. Takbir Muqayyad (terikat waktu salat)
Takbir Muqayyad adalah jenis takbir yang pelaksanaannya terikat pada waktu-waktu khusus, yaitu setelah selesai melaksanakan salat, baik salat fardhu maupun salat sunah. Takbir ini dimulai sejak setelah salat Subuh pada 9 Zulhijah (hari Arafah) hingga setelah salat Ashar pada 13 Zulhijah (akhir Hari Tasyrik).