Produksi Beras Januari-April Diprediksi Tembus 13 Juta Ton

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Produksi Beras Januari-April Diprediksi Tembus 13 Juta Ton

M Ilham Ramadhan Avisena • 3 March 2025 14:22

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras pada Januari-April 2025 (subround 1) berpotensi bakal mencapai 13,95 juta ton. Jumlah itu meningkat 2,88 juta ton atau naik 25,99 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

"Potensi produksi beras sepanjang Januari sampai dengan April 2025 diperkirakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir atau sejak 2019," kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin, 3 Maret 2025.

Prediksi peningkatan produksi beras tersebut didapat BPS dari hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan pada Januari 2025. Itu juga didukung oleh faktor cuaca yang menurut BMKG pada rentang Januari-April 2025 curah hujan di seluruh wilayah Indonesia berada pada kriteria menengah hingga tinggi.

Dari hasil amatan BPS, sekitar 58,84 persen lahan pertanian untuk budi daya tanaman padi sedang ditumbuhi tanaman padi atau standing crops pada fase vegetatif awal, sekitar 23,32 persen. Kemudian sebagian memasuki fase vegetatif akhir atau sebesar 21,64 persen dan fase generatif atau sebesar 13,78 persen.

Kondisi tersebut lebih baik dibandingkan dengan Januari 2024 dengan proporsi standing crops hanya sebesar 50,33 persen pada Januari 2024 dari luas lahan pertanian untuk budidaya tanaman padi. Kondisi itu menunjukkan potensi panen padi sepanjang Januari sampai dengan April tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.

Adapun realisasi luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 0,42 juta hektare (Ha) atau mengalami peningkatan sebesar 41,84 persen dibandingkan dengan Januari 2024 yang mencapai 0,29 juta Ha.
 

Baca juga: 

Mentan Temukan Beras Dijual di Atas HET saat Sidak Pasar Cipinang



(Ilustrasi beras. Foto: MI/Susanto)

Sementara itu potensi luas panen padi sepanjang Februari sampai dengan April 2025 diperkirakan mencapai 4,14 juta Ha atau mengalami peningkatan seluas 0,87 juta Ha atau sebesar 26,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

"Dengan demikian, luas panen padi sepanjang Januari sampai dengan April pada tahun 2025 ini diperkirakan akan mencapai 4,56 juta Ha atau mengalami peningkatan seluas 0,99 juta Ha atau sebesar 27,69 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," kata Amalia.

Namun dia menekankan, angka realisasi nantinya bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan angka potensi. Itu bergantung pada kondisi pertanaman padi sepanjang Februari sampai dengan April tahun ini.

Luas panen tertinggi sejak 2019

Potensi luas panen padi sepanjang Januari sampai dengan April 2025 diperkirakan merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir atau sejak 2019. Selain itu, kenaikan luas panen yang terjadi sepanjang Januari hingga April tahun ini juga diperkirakan merupakan yang terbesar sejak 2019.

Sejalan dengan gambaran luas panen, imbuh Amalia, produksi padi pada Januari 2025 diperkirakan mencapai 2,16 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan sebesar 42,32 persen dibandingkan dengan Januari 2024 yang sebesar 1,6 juta ton.

Sementara itu, potensi produksi padi sepanjang Februari sampai dengan April 2025 diperkirakan mencapai 22,06 juta ton GKG atau mengalami peningkatan sebesar 4,36 juta ton GKG, setara 24,32 persen dibandingkan dengan Januari 2022 yang sebesar 1,6 juta ton.

Sedangkan potensi produksi padi sepanjang Januari sampai dengan April 2025 diperkirakan mencapai 24,22 juta ton GKG, meningkat 5 juta ton GKG, yaitu sebesar 26,02 juta ton. Sedangkan, potensi produksi padi sepanjang Januari sampai dengan April 2025 diperkirakan mencapai 22,06 juta ton GKG atau mengalami peningkatan sebesar 4,36 juta ton.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)