Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: MI/Insi Nantika Jelita.
Naufal Zuhdi • 2 March 2025 20:23
Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman kembali turun ke lapangan pada hari kedua Ramadan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Sidak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan stabilitas harga pangan selama bulan Ramadan serta menjaga pasokan agar tetap mencukupi kebutuhan masyarakat.
Dalam kunjungannya, Amran menemukan adanya beras yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia menegaskan kondisi ini tidak dapat dibenarkan mengingat stok beras nasional saat ini berada dalam posisi aman.
"Kami melihat ada kenaikan harga beras sekitar dua hingga empat persen. Kami tegaskan, tidak ada alasan bagi harga untuk naik, karena stok kita saat ini di gudang mencapai dua juta ton, jumlah tertinggi dalam lima tahun terakhir," tegas Amran melalui keterangan resminya, Minggu, 2 Maret 2025.
Amran menekankan produksi pangan nasional mengalami peningkatan signifikan, sehingga ketersediaan bahan pangan seharusnya tidak menjadi masalah.
"Produksi kita naik 52 persen berdasarkan data BPS. Artinya, suplai beras di pasar cukup. Begitu juga dengan minyak goreng, kita adalah produsen terbesar di dunia, jadi tidak ada alasan bagi harga minyak goreng untuk naik," jelas dia.
Ia mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha, baik distributor maupun pedagang, untuk tidak menjual komoditas pangan di atas HET.
"Kami mohon kepada seluruh saudara-saudara kami, para pengusaha beras, pengusaha minyak, serta pelaku usaha pangan lainnya di seluruh Indonesia, jangan menjual harga di atas HET. Ini membebani masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa. Kita sudah sepakat, ini adalah kebijakan yang diperintahkan langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia," papar Amran.
Baca juga: Bulog Tetap Gencar Serap Gabah/Beras di Bulan Puasa |