Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo Diharapkan Mendunia dan Sejahterakan Rakyat

Pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo. Istimewa

Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo Diharapkan Mendunia dan Sejahterakan Rakyat

Al Abrar • 6 October 2025 18:51

Jakarta: Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di Ponorogo, Jawa Timur, yang digadang sebagai monumen tertinggi di Indonesia, diharapkan segera rampung dan menjadi ikon budaya yang dikenal dunia.

Harapan itu disampaikan Majelis Dzikir Surau Qutubul Amin (SQA) yang mendoakan kelancaran pembangunan proyek kebanggaan masyarakat Ponorogo tersebut.

“Kita patut bersyukur, kesenian tradisional Reog sebagai karya budaya khas Indonesia sudah diakui dunia lewat UNESCO. Sebagai bukti cinta tanah air, kita harus mendukung penyelesaian Monumen Reog dan Museum Peradaban ini,” ujar Ketua Majelis Silaturahmi SQA, H Suroso Surya Atmadja, di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.

Suroso menyampaikan doa dan dukungan itu saat mendampingi Pembina Yayasan SQA, Erlina KY, meninjau langsung megaproyek MRMP di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, pada Minggu, 5 Oktober 2025.

Proyek monumen dan museum tersebut mulai dibangun sejak Maret 2023, dan penyelesaian tahap pertamanya telah diresmikan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada 23 Agustus 2025.

Erlina, yang juga istri Guru Besar Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah Kadirun Yahya Muhammad Amin Al Khalidi menyampaikan apresiasi atas proyek besar yang digagas Pemerintah Kabupaten Ponorogo itu.

Selama hampir dua jam, Erlina mencermati konstruksi monumen dan museum yang berdiri di atas lahan seluas 29 hektare di kawasan perbukitan kapur Sampung, perbatasan Ponorogo dan Magetan. Lokasi tersebut juga memiliki nilai sejarah sebagai bagian dari penyebaran Islam di masa akhir Kerajaan Majapahit abad ke-15.

Monumen Reog dibangun setinggi 126 meter, melampaui tinggi Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang mencapai 121 meter.

“Beliau berharap monumen tertinggi di Indonesia ini menjadi karya seni mendunia, bukan hanya kebanggaan warga Ponorogo dan Jawa Timur, tapi juga bangsa Indonesia,” ujar Suroso.

Dalam kunjungan itu, Erlina turut didampingi Irjen Pol (Purn) Istiono, fungsionaris Yayasan SQA, dan Brigjen Pol Eko Nugrohadi dari Mabes Polri.

Ikon Baru untuk Kesejahteraan Rakyat

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyambut rombongan SQA dengan antusias dan menjelaskan perkembangan pembangunan monumen serta museum tersebut.

“Kami sangat berterima kasih atas doa dan dukungan dari Ibunda Erlina. Semoga Monumen Reog ini menjadi ikon dunia dan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat,” kata Sugiri.

Ia menegaskan, dukungan masyarakat dan kalangan spiritual seperti majelis dzikir memberi semangat tambahan untuk mewujudkan Ponorogo sebagai daerah yang maju berbasis budaya.

“Popularitas Reog Ponorogo akan terus melesat di kancah dunia. Ini bukan hanya soal budaya, tapi juga jalan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Sugiri menambahkan, pembangunan tahap pertama MRMP yang mencakup bangunan utama monumen dan museum sudah hampir selesai.

“Selanjutnya kami akan menata isi museum, melakukan digitalisasi, serta membuat dinding relief yang menggambarkan sejarah Reog dan peradaban Ponorogo,” katanya.

Pemkab Ponorogo berencana melanjutkan pembangunan tahap kedua pada tahun anggaran 2026, termasuk menyiapkan museum transit untuk mengumpulkan artefak dan benda-benda peninggalan sejarah daerah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Al Abrar)